Seraya berjalan menuju ke kantin rumah sakit. Reynand mendapatkan panggilan dari pihak kepolisian. Mereka mengatakan jika, pria tersebut mengaku bahwa dirinya tidak memiliki bos yang memerintahkan. Melainkan atas keinginannya sendiri untuk mencelakai Kanaya. Alasannya adalah karena ia merasa sakit hati. Sebab dulu Kanaya pernah mempermalukannya di depan umum. Hanya karena dia tidak mau mengalah dengan wanita itu. Reynand yang mendengarnya pun sontak tertawa kecil. Sembari menggelengkan kepalanya kecil, ia berujar. “Pak, saya tahu istri saya sendiri itu seperti apa. Dia bukan orang yang akan marah-marah hanya karena persoalan tempat duduk di resto. Dia wanita yang lebih memilih mengalah. Daripada menyebabkan keributan. Jadi, saya tidak percaya dengan ucapannya. Setelah saya dari rumah s

