Begitu mendengar suara dan tawa wanita yang dicintainya. Perlahan-lahan namun pasti. Emosinya pun surut. Reynand akhirnya bisa bernafas dengan baik dan duduk di sofa. Sambil menopang kedua wajahnya dengan kedua tangannya yang menutupi wajahnya. Melihat keadaan Reynand yang perlahan mulai normal kembali. Membuat Devan dan Dito pun bisa menghembuskan nafas leganya. Mereka hanya tidak ingin Reynand menambah masalah baru dengan memukuli seorang pelaku di dalam kantor polisi. Dan bagaimanakah jika ada seseorang yang merekamnya dan menyebarkannya esok hari? Maka habislah reputasi seorang Reynand Pratama selama ini. Pria tampan yang dingin dan jutek. Namun tak pernah terlibat perkelahian dengan siapapun. Devan dan Dito masih berdiri di depan Reynand yang duduk sembari menunduk dalam-dalam dan

