216. SHOCK

2692 Words

Tangan Dito masih mengusap lembut punggung Kanaya. Sementara tangan satunya memeluk tubuh dingin Kanaya dengan erat. Udara memang sangat dingin malam ini. Seakan menjadi saksi akan kesendirian si wanita yang tengah belajar untuk melupakan cintanya. Dan..... belahan jiwanya. Malam ini, dua hati yang saling mencintai. Merasakan betapa harus terpisah karena jarak dan masalah yang tengah membentengi keduanya agar tak bertemu. Keduanya sama-sama tenggelam dalam lautan rindu dan kesedihan yang tak bertepi. Akankah mereka berdua bisa melewati jalan takdir yang memisahkan mereka? Ataukah kisah ini akan berhenti sampai disini? *** Warung makan yang telah di bersihkan kemarin. Kini, telah mulai di buka. Memang tak mudah untuk memulai suatu usaha di tempat yang baru. Hanya percaya b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD