169. Rumpi Pagi hari

1058 Words

“Pa, udahlah. Biarin aja apa kata orang-orang. Nanti juga mereka berhenti sendiri kalo udah capek. Yang terpenting sekarang adalah perusahaan aku. Karena pekerjaan aku lebih penting daripada gosip murahan seperti itu. Kalau sudah nggak ada lagi hal yang mau dibicarakan. Aku akan berangkat ke kantor. Ada meeting penting sama para kepala manajer. Reynand pergi dulu, Pa.” Pamit Reynand yang langsung saja bangkit berdiri dan berjalan keluar dari ruangan kerja papanya. Tanpa mau mendengarkan jawaban papanya lebih dulu. “Reynand tunggu!!” teriak papanya yang tidak di hiraukan oleh Reynand yang terus saja berjalan keluar dari rumah orang tuanya. Sang papa hanya bisa menggeram kesal. Melihat tingkah laku anak semata wayangnya. Yang membuatnya kesal. Pria paruh baya tersebut pun menghembus

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD