Reynand tersenyum tipis dan menggeleng cepat. “Tidak sayang. Bagi aku. Tugas kamu hanya hidup dengan tenang dan bahagia. Karena kamu istri aku. Bukan asisten rumah tangga aku. Aku bisa siapkan sendiri kok. Kamu nggak percaya kalau aku bisa sendiri?” Reynand merasa kesal. Karena istrinya itu seolah-olah meremehkan dirinya. Yang tidak bisa melakukan apa-apa. Kanaya terkekeh geli mendengar gerutuan suaminya. “Iya. Aku percaya kok. Ya, sudah sana mandi. Aku siapkan baju kamu.” Putus Kanaya yang telah lebih dulu pergi dari hadapan Reynand yang tersenyum tipis melihat istrinya itu. Pria tampan tersebut pun segera masuk kedalam kamar mandi. Sebelum mendengar Omelan Kanaya lebih lama lagi. Reynand tersenyum tipis saat mengingat kembali semua tingkah laku istrinya itu. Pria tersebut tahu bahwa

