bc

Oh My Bride!

book_age16+
510
FOLLOW
4.5K
READ
arranged marriage
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Perjodohan klasik dua keluarga terpandang ini membuat sepasang calon pengantin yang tidak saling mencintai memutuskan untuk melarikan diri di hari pernikahan. Namun keduanya justru berakhir menjadi lelucon takdir yang membuat mereka tinggal bersama dalam persembunyian demi menghindari pernikahan tersebut.

Bryan yang temperamen dan selalu memikirkan dirinya sendiri serta Ara yang manja dan kekanakan. Mereka adalah pasangan yang sangat tidak serasi hingga akhirnya kebersamaan yang mereka lalui dalam persembunyian tersebut membuat mereka saling bergantung pada satu sama lain.

Namun saat takdir kembali memainkan leluconnya yang kejam, akankah Bryan dan Ara dapat bersatu dalam pernikahan seperti bagaimana seharusnya kisah ini terjadi?

chap-preview
Free preview
Pengantin Yang Hilang
Ruangan tempat pesta pernikahan sepasang pewaris dari dua perusahaan yang mengendalikan banyak bidang perekonomian itu didekorasi dengan sangat mewah. Meja-meja bundar dengan taplak berwarna putih yang dikelilingi oleh para undangan yang mengenakan gaun dan setelan jas yang melihatnya saja sudah dapat ditebak jika itu pakaian mewah yang harganya mahal. Para pelayan yang mengenakan seragam berwarna hitam-putih terus hilir mudik dengan membawa nampan, menjamu para undangan dengan hidangan kelas satu yang tidak akan bisa ditemui di sembarang restoran. Para tamu itu sudah merasa kenyang dan bosan, namun kedua pengantin yang akan mengikat janji suci sehidup semati belum juga menunjukkan dirinya hingga acara pernikahan ini tidak kunjung dimulai. "Mereka belum menemukanya. Apa yang harus kita lakukan sekarang?" "Para tamu sudah terlihat kesal. Di mana mereka bersembunyi sebenarnya?" "Mengapa mereka harus menghilang sekarang? Apa yang akan kita katakan pada para tamu?" Di sebuah meja, tampak sekumpulan orang yang wajahnya terlihat putus asa. Meski mereka lah orang-orang yang sebenarnya paling kesal saat ini, namun mereka tetap memaksakan diri untuk tersenyum pada para tamu yang terus menatap mereka dengan tidak sabar. Seorang pria yang merupakan pembawa acara untuk pesta pernikahan itu menghampiri meja tempat kedua keluarga mempelai berkumpul. Dengan suara pelan yang hanya bisa didengar oleh orang-orang di meja itu, pria itu dengan hati-hati menyampaikan maksudnya. “Ini sudah lebih dua jam dan kita tidak bisa menahan para tamu lebih lama lagi. Tuan dan Nyonya, haruskah kuumumkan sekarang jika pernikahannya dibatalkan?” "Sepertinya pesta pernikahannya akan dibatalkan.” Seorang pelayan yang berhasil menguping pembicaraan keluarga mempelai menyampaikan hal tersebut pada kepala koki. Membuat pria yang sudah berumur itu menghela napas panjang sebelum memanggil asisten dapurnya. “Bawa truk yang berisi peralatan makan itu kembali ke restoran. Sepertinya kita membawa terlalu banyak peralatan,” kata Kepala Koki. Ikut terlihat muram saat memikirkan peraaan keluarga kedua mempelai yang tiba-tiba kabur sesaat sebelum acara besar yang dihadiri oleh orang-orang penting ini digelar. "Di mana piring-piring di sini? Apa aku sudah memasukkannya?" Sementara itu, asisten dapur berhenti di depan truk kontainernya yang tertutup saat menyadari tumpukan piring yang sebelumnya ia letakkan di tempat itu kini sudah tidak ada lagi. Ia membuka sedikit pintu truk kontainer itu saat seorang koki meneriakinya dari dapur. "Bawa juga piring yang ada di sini! Kau hampir meninggalkannya!" "Ah, ya! Aku akan mengambilnya!" sahut asisten dapur itu dan berlari kembali ke dapur. "Itu dia," bisik seorang pria dengan setelan tuksedo berwarna putih. Pria yang telah menyebabkan kekacauan di dalam gedung itu dengan sangat hati-hati memperhatikan sekitarnya sebelum dengan cepat berlari ke arah truk dan masuk ke dalam kontainernya, menyembunyikan diri di antara tumpukan peralatan makan sebelum merapatkan pintu kontainer tersebut. "Si-siapa di sana?" Pria yang berpikir jika dirinya sendirian di dalam kontainer ini dibuat terkejut saat mendengar suara lirih seorang wanita yang bersamaan dengan asisten dapur yang melangkah mendekati truk. Tanpa bisa melihat siapa yang berbicara itu, si pria dengan tuksedo putih itu membekap mulut wanita tersebut. "Tolong jangan bersuara. Aku harus segera pergi dari tempat ini," bisiknya. Ia menjauhkan tangannya dari mulut wanita itu setelah merasakan kepalanya yang mengangguk. Truk berjalan setelah asisten dapur itu memasukkan piring ke dalam kontainer dan menguncinya. Bersyukurlah karena tempat itu sangat gelap hingga si asisten dapur tidak tahu jika ada dua penumpang gelap di dalam truknya. Suara isakan terdengar oleh si pria yang sejak tadi sibuk mengipasi wajahnya yang terus mengalirkan keringat dengan telapak tangannya. Wanita yang terperangkap bersamanya ini sedang menangis. Meski tempat itu sangat gelap tanpa sedikit pun cahaya, ia bisa tahu jika wanita itu sedang menangis saat ini dari isakan lirihnya yang terdengar begitu menyedihkan. Dan mendengar isakan tersebut membuat pria itu jadi memikirkan seorang wanita yang saat ini ia tinggalkan begitu saja di gedung pernikahan mewah itu. Wanita yang ia tinggalkan itu, apakah sekarang wanita itu juga sedang menangis terisak-isak dengan suaranya yang menyedihkan seperti yang wanita ini lakukan? "Ini, hapus air matamu!" Pria itu menyodorkan sapu tangan putih yang sebelumnya menghiasi saku tuksedonya pada wanita itu. Sapu tangan yang seharusnya ia gunakan untuk menyeka air mata mempelai wanitanya jika wanita yang dipersuntingnya itu menangis karena terharu di atas altar, kini ia berikan pada wanita asing yang terperangkap bersamanya. Pria itu mencoba menghapus rasa bersalahnya pada wnaita yang telah ia tinggalkan dengan memberikan sapu tangannya pada wanita ini. Wanita itu menerima sarung tangan tersebut tanpa mengatakan apapun. Saat tangan mereka bersentuhan, pria itu bisa merasakan sarung tangan yang sangat halus membalut telapak tangan wanita itu. Terasa seperti sarung tangan sutra miliknya yang ia tinggalkan di ruang gantinya tadi. "Mengapa kau ada di sini?" Pria itu akhirnya bertanya untuk memecah kesunyian setelah beberapa menit yang terasa sangat panjang berlalu. "Sama sepertimu," jawab wanita itu. Suaranya terdengar serak karena tangisannya sebelumnya. "Aku harus segera pergi dari tempat itu." "Untuk menghindari seseorang?" tebak pria itu "Untuk menghindari semua orang,” sahut wanita itu. “Hari ini adalah pernikahanku," tambahnya, membuat si pria membelalakkan kedua matanya tak percaya. Kemudian dengan suara pelan yang terdengar seperti bisikan, pria itu berkata, "Aku... Aku juga kabur dari pernikahanku." Pintu kontainer terbuka. Asisten dapur itu terkejut mendapati sepasang pengantin yang membuat suasana di gedung pernikahan jadi sangat kacau karena tiba-tiba menghilang kini duduk di dalam kontainernya. Saling berpandangan seperti tengah melihat hantu. "Ka-kalian berdua..." "Bryan..." Wanita yang mengenakan gaun pengantin itu mendesis dengan memicingkan kedua matanya seolah ia tengah berhadapan dengan musuh besarnya. "Ara..." Pria itu juga tak mau kalah dan menyebut nama wanita di hadapannya dengan suara mendesis. Namun ia tidak membalas memicingkan mata pada Ara, melainkan mencoba mengintimidasi wanita itu dengan pelototan galaknya. "Mengapa... Mengapa kedua mempelai ada di dalam truk?" tanya asisten dapur yang wajahnya masih tampak sangat syok dengan kejutan yang ia temukan di dalam kontainer truknya ini. Syarat utama dari sebuah lelucon adalah harus lucu. Namun kadang, takdir bisa jadi sangat kejam dan membuat lelucon yang berbalik menjadi ironi. Seperti bagaimana saat ini takdir sedang mempermainkan Bryan dan Ara. Sepasang calon pengantin yang sama-sama ingin melarikan diri dari takdir mereka, namun justru tertarik untuk jadi semakin dekat karena tali-tali takdir mereka yang terlanjur membentuk ikatan yang sangat kuat. **To Be Continue**

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
98.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.4K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook