EPISODE 8

949 Words
setelah wanita itu pergi Reina merasa lega dia melihat Jeremy sedang sibuk mengobrol dengan para relasinya Reina sudah terlihat jenuh berada diantara mereka dia ingin sekali pergi keluar mencari udara segar Reina berbisik ke pada jeremy dia ingin pergi sebentar dan jeremy mengijinkannya Reina tau dia tak bisa meninggalkan para koleganya itu, Reina menuju balkon senang rasanya dia bisa keluar dari kerumunan para pengusaha itu, dia harus tersenyum setiap saat benar- benar bukan seperti dirinya,tapi Reina harus melakukan itu, Reina melihat pemandangan kota dari atas di malam hari tampak indah, karena habis hujan anginnya terasa sejuk membuat Reina termenung dia hampir terbuai oleh angin segar yang bertiup tak lama seorang pria dengan jas putih menghampirinya " apakah seindah itu pemandanganya?" tanya nya sambil menyenderkan badannya di balkon Reina menoleh dan melihat kearah pria yang tiba- tiba mengajaknya bicara Reina melihat pria yang memakai jas putih yang menggodanya diruang pesta tadi "apakah anda membuntuti saya?" tanya Reina dengan nada curiga "tidak, untuk apa saya membuntuti anda,saya hanya ingin menghirup udara segar,kebetulan saja ada nona disini dan kita bertemu lagi" jawabnya dengan tenang Reina masih memandang dengan tatapan tidak percaya "baiklah,terserah anda saja,bila tidak percaya" jawabnya lagi Reina menghela nafas dia merasa terganggu ketenangannya di rusak oleh kedatangan pria itu " apakah kau mengenalku sebelumnya?" tanya Reina penasaran "ya.. tentu saja, bukankah beberapa jam yang lalu kita bertemu diruang perjamuan" jawanya sambil menenggak gelas minumannya "oh ya,.. artinya kita baru saja kenal bukan? tapi anda sudah tidak sopan mencium tangan wanita yang baru Anda kenal ya" seru Reina dengan nada menyindir " apakah anda marah karena saya melakukan itu,maaf saya pikir itu adalah bentuk kesopanan untuk menyapa seorang wanita, bukankah itu yang biasa di lakukan pria bangsawan di Inggris," jawabnya lagi "pria ini! dia pikir ini di Inggris bisa seenaknya melakukan hal seperti itu" kata Reina dalam hati dan apa maksud dari kata - katanya itu, dia pikir aku sama sekali tidak tau etiket," pikir Reina " ya,.saya sama sekali tidak terbiasa dengan hal seperti itu, karena saya orang timur, " jawab Reina ah..iya saya sama sekali tidak tau kalau begitu saya minta maaf, atas ketidak kesopanan saya pada saat di ruang pesta tadi" serunya dengan sopan reina melihat tampaknya pria itu mengucapkannya dengan tulus mungkin benar dia sama sekali tidak tau, apakah aku terlalu kasar padanya pikir Reina " baiklah tuan Jonathan saya terima permintaan maaf anda" pria itu langsung tersenyum pada reina "terima kasih" jawabnya " kenapa dia tersenyum tenang begitu pikir reina lagi masih dengan perasaan curiga saya melihat nona datang dengan tuan Jeremy kepesta ini" Reina merasa tidak nyaman dipanggil nona terus " iya, beliau partner saya, panggil saja saya Reina," jawanya baiklah,saya merasa terhormat bisa memanggil dengan nama anda,apakah ini artinya kita sudah menjadi dekat?" serunya "dia ini sopan tapi sikapnya masih menyebalkan seru Reina dalam hatinya " bukan berarti seperti itu,saya hanya tidak tahan dipanggil nona,nona terus ,dan bicara anda terlalu formal, seru Reina dengan nada jengkel " ffft... hahahaha..." tiba-tiba dia tertawa begitu geli " maaf saya suka dengan jawaban anda yang tanpa sungkan itu hahaha.." serunya lgi dengan tertawa sambil memegangi perutnya yang kurus itu " saya akan berbicara dengan santai mulai sekarang, saya harap anda juga seperti itu " serunya lagi " baiklah, saya tidak akan sungkan sungkan lagi, karena memang saya tipikal orang seperti itu" jawab Reina "saya,hanya penasaran kenapa dirumah pesta tadi tiba-tiba anda menyebut nama Sonia, apakah anda mengenalnya" seru Reina " ya,. aku kenal dengannya, dia mitra bisnis perusahaan ku" seru Jonathan " oh jadi begitu," seru Reina apakah kau tau kalau patner mu itu dulu adalah mantan kekasihnya? seru Jonathan "aku tau,itu sudah lama berlalu bukan" jawab Reina apa yang ingin di bicarakan pria ini, seru Reina dalam hatinya "aku berharap kau bisa,bahagia dan tidak menjadi dari korban berikutnya" kata Jonathan tiba-tiba kata-katanya itu menusuk di hati dan telinga Reina, "apa maksudmu" seru Reina bertanya pada Jonathan " tidak ada maksud apa -apa,aku hanya merasa kasihan dengan wanita - wanita yang mejadi kekasihnya, bukankah dia begitu populer di kalangan wanita," kata Jonathan " ya lalu apa masalahnya, apa maksudmu kasihan kalau menjadi kekasihnya? tanya Reina lagi semakin penasaran " maksudku pastinya akan banyak wanita yang terluka karena dia begitu populer bukan" seru jhonathan seolah - olah dia ingin menyampaikan sesuatu tapi dia alihkan Reina merasa ada sesuatu yang dia sembunyikan saat Reina akan bertanya lagi tiba - tiba Jeremy datang dan menghampiri mereka berdua, Jonathan dan Jeremy saling bertatapan dan tatapan mereka tidak biasa seolah olah mereka akan melemparkan bola yang mereka bidik dengan tajam, " sedang apa kamu di sini, aku mencari mu, ternyata kau disini dengan pria lain" seru Jeremy yang tidak lepas pandangannya dari jhonathan " ahh.. aku, hanya ingin menghirup udara segar dan tanpa sengaja bertemu dengannya disini,oh iya aku kenalkan ini adalah .." sebelum Reina melanjutkan perkataannya jhonathan memotongnya "kau tidak perlu repot- repot mengenalkan ku padanya Reina, kami sudah lama kenal,bukan begitu tuan Jeremy?" jawab jhonathan dengan tatapan dingin " yah, kau benar, tapi kita juga tidak begitu dekat, dan aku tidak menyangka kau dekat dengan tunangan ku" seru Jeremy lagi, aku tidak tau ada apa dengan mereka berdua sepertinya mereka benar-benar tidak akur satu sama lain aku harus segera memisahkan mereka berdua, pikir Reina " baiklah.. aku akan kembali kepesta lagi, senang bisa bertemu dengan mu nona Reina,saya berharap dapat bertemu denganmu lagi,saya permisi dulu" kata Jonathan dengan sopan pada Reina dan pergi begitu saja ,Reina bisa melihat betapa tidak sukanya Jeremy melihat jhonathan Reina hanya diam dan mengikuti Jeremy pergi keluar,dia mengajaknya pulang, Reina bisa melihat raut wajah Jeremy yang tiba-tiba menjadi marah.biasanya dia begitu tenang dan dingin tapi kali ini berbeda, Reina merasa gelisah dan khawatir akan dirinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD