Sebuah undangan datang untuk Reina dengan kertas berwarna hitam mengkilat dan baunya harum semerbak
undangan itu adalah undangan pertemuan berisikan tempat dan waktu pertemuan
Esok harinya sebuah mobil sedan hitam datang menjemput Reina, untuk membawanya bertemu dengan pria yang akan jadi calon pendampingnya itu
dia menunggu Reina dibawah sambil berbincang bincang dengan ayahnya dan tidak lama Reina turun dengan pakaian yang sangat elegan namun terlihat sopan Reina sudah menyiapkan hatinya untuk bertemu dengan calon suaminya itu,staf utusannya itu memandu dan membukakan pintu mobil untuknya dengan sopan
Di dalam mobil Reina merasa sedikit cemas karena pertama kalinya dia akan bertemu pria itu.Reina takut jika dia salah bicara dan membuat pertemuan itu menjadi berantakan
Tak lama mobil itupun tiba didepan pintu gerbang yang besar dan mulai masuk melewatinya jalan yang dikelilingi oleh pepohonan tinggi dan kebun yang luas
dalam benak Reina berkata
"Sampai mana ujung dari jalan ini kenapa belum terlihat juga rumahnya"
Tak lama terlihat sebuah rumah besar yang didepannya terdapat air mancur Reina baru pertama kalinya,Ia melihat rumah besarnya seperti istana
Rumah ini tersembunyi di diantara pepohonan yang menjulang tinggi, dan dikelilingi oleh benteng tembok besar yang batasnya tidak di ketahui sejauh mana seperti halnya pintu gerbang yang baru saja dia lewati
Setelah sampai didepan rumah itu
Reina melihat Bodyguard yang sangat banyak sedang berjaga lalu mereka dengan sopan menyambutnya
Andy : "selamat datang nona Reina" perkenalkan saya Andy Asisten pribadi tuan Jeremy"
kata seorang pria berambut pirang agak panjang diikat kebelakang dia menghampiri Reina saat turun dari mobil Reina menyambut tangan pria itu untuk menunjukan kesopanannya
dia begitu terkesima melihat pria yang berkaca mata itu dia putih dan juga tinggi, wajah khas eropa
Reina yang terlihat gugup menjawab
"Ah, i..iya, salam kenal, tuan Andy saya Reina, terima kasih atas sambutannya"
Pria itu membalas dengan senyuman ramah,dia mempersilahkan Reina untuk masuk kedalam
"Ada apa nona Reina, apakah anda sedang kurang sehat, pipi Anda terlihat sangat merah" tanya andy yang merasa khawatir dengan tamunya itu
Reina begitu kaget ternyata dia memperhatikan dirinya
"Pasti dia berpikir Aku aneh"
Reina berkata dalam hatinya
andy kembali tersenyum,di mata Reina senyumannya itu sangat Menawan sehingga Reina tak bosan untuk menatapnya terus
Reina : "Ahh, Hahaha..Tidak!,tidak,Saya sangat sehat hanya saja agak sedikit panas"
serunya kikuk tanpa sadar bertingkah konyol
Andy : "Jadi begitu, maafkan kami, nanti akan kami perbaiki temperatur AC nya"
Reina : Akhh! seharusnya aku tidak bilang begitu tak kusangka dia menanggapinya dengan serius"
Teriaknya dalam hati
Reina " maaf,maksudnya tidak seperti itu, karena saya habis dari luar terasa panas dan masuk kedalam rumah ini terasa sejuk, yah!ya, maksudnya seperti itu"
Andy : "Oh,begitu, baiklah, silahkan masuk nona, kita sudah sampai"
Andy berkata seraya membukakan pintu untuk reina
Reina hanya mengangguk, Ia memasuki ruangan kerja yang begitu besar dengan interior yang begitu klasik
Reina mulai duduk di sofa panjang dan tak lama seorang Pria dengan tubuh tinggi dan tampan namun terkesan dingin datang dari balik lemari yang tiba tiba terbuka begitu saja.sesaat Reina terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba itu, tanpa disadari tatapan mereka saling bertemu Reina merasa gugup dan takut.
"Siapa namamu"
tanyanya dengan suaranya yang khas tapi terdengar lembut
"Reina Anastasia, Anda pasti tuan Jeremy"
Jeremy : "Ya,kau benar, Aku sudah menduga, kau lebih baik dari kakakmu"
dalam hati Reina
"Apa maksud dari ucapannya itu"
Reina : "maaf, maksud anda, apakah anda sebelumnya sudah mengetahuinya bahwa saya yang akan datang"
Jeremy : "sama sekali tidak"
Reina : " lalu kenap-"
Jeremy : "Aku tak pernah mengajukan pilihan,sebelumnya aku sudah menyelidiki kalian berdua, sejujurnya aku lebih suka denganmu"
mendengar perkataan Jeremy, Reina sedikit teraipu dan berucap dalam hatinya
"Pria ini apakah dia sadar dengan ucapannya itu,siapapun yang mendengarnya pasti akan salah paham"