Part 13

1350 Words
Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Indonesia Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, akhirnya Serin, Adrian dan Josep sampai di bandara. Serin berjalan di samping Adrian dengan diam menuju landasan pribadi pesawat Jet Adrian. Adrian menggandeng tangan Serin dengan erat. Semua mata memandang dengan rasa kagum pada Serin dan Adrian. Pasangan yang serasi, perpaduan wanita cantik dan pria tampan yang terlihat cool. Perfect couple. Entah kenapa Adrian berpikiran ingin segera meminang Serin, menjadikan Serin istrinya. Memiliki Serin dengan seutuhnya. Terlebih lagi mereka sudah melakukan hubungan layaknya sepasang suami istri tadi malam. Membuat Adrian benar-benar ingin menikahi Serin secepatnya. Adrian menggandeng Serin menaiki jet pribadinya. Setelah memasuki jet pribadi Adrian, Serin duduk di sebelah Adrian. Saat Serin mengecek ponselnya, tiba-tiba ponselnya ada panggilan masuk dari Carlos. “Iya Carlos?” ucap Serin. “ Nona, Ibu panti dan anak-anak sudah pindah di panti asuhan yang baru. Mereka sangat bahagia Nona dan keluarga Albert sekarang lagi mencari tahu siapa yang membantu panti asuhan pertiwi?” terang Carlos pada Serin. “Tutup semua akses mereka Carlos. Tolong panti asuhan taruh beberapa orang pengawal yang kita percayai untuk menjaga ibu panti dan anak-anak dan untuk Dito dan Rina beri mereka pengawalan kalo pergi ke luar dari panti. Jangan perbolehkan mereka menaiki angkutan umum demi keselamatan mereka,” ucap Serin dengan tegas. “Baik Nona,” jawab Carlos “Aku percaya kepadamu Carlos untuk sementara waktu aku ada di Korea sampai urusanku selesai. Jangan sampai lengah,” ucap Serin dengan tegas. Adrian menatap Serin yang sedang berbicara. Sedikit banyak Adrian tau tentang kehidupan Serin. “Baik Nona,” Sambungan pun terputus. Serin menghirup nafas panjang dan menyenderkan kepalanya ke tempat duduknya. “Ada masalah apa?” tanya Adrian sambil membawa Serin duduk di pangkuannya. Serin membenamkan wajahnya ke d**a bidang Adrian. Menghirup aroma maskulin dari tubuh Adrian yang membuatnya tenang. Bau badan Adrian seperti candu untuk Serin. “Aku sudah capek berurusan dengan keluarga itu. Mereka tak henti-hentinya ingin menghancurkanku,” ucap Serin yang tetap berada di pelukan Adrian. “Maksudmu keluarga Albert. Keluarga dari mantan suamimu dulu?” tanya Adrian pada Serin. Serin mengganggukkan kepalanya. Adrian semakin mengeratkan pelukannya mencium puncak kepala Serin dengan penuh cinta. Adrian tak akan membiarkan siapa pun menyentuh Serin. Terlebih lagi sampai membuatnya bersedih. “Lakukan apa yang kamu mau lakukan. Jika kamu sudah berada dibatas kemampuanmu bicaralah kepadaku. Aku akan menyelesaikannya untukmu,” ucap Adrian dengan lembut. Serin menatap mata Adrian. Tanpa terasa air mata membasahi pelupuk matanya. Laki-laki yang tak pernah dia sangka-sangka masuk dalam hidupnya yang mengubah segalanya. Menjadi pelindung untuknya. Serin bersyukur bisa bertemu dengan Adrian. Meskipun dengan awal yang kurang baik. Adrian menangkupkan tangannya ke wajah Serin. Mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Serin. Ciuman panjang yang mencurahkan cinta yang tumbuh di hati keduanya. Serin melepaskan ciumannya saat Serin kehabisan nafas. Adrian tersenyum manis kepada Serin. Adrian menggendong Serin ala bridal style menuju ruangannya. Serin mengalungkan tangannya di leher Adrian dengan kepala bersandar di d**a bidang Adrian. Adrian membuka ruangan pribadinya dan membawa Serin ke tempat tidurnya. Serin mengedarkan pandangannya melihat suasana ruangan kerja Adrian yang ada di jet pribadinya. Ruangan bernuansa abu yang memperlihatkan kalo pemiliknya adalah sorang laki-laki. Adrian merebahkan badannya di sebelah Serin. Sambil memandang ke langit-langit jet pribadinya dengan pikiran yang bersarang diotaknya. “Istirahatlah perjalanan kita masih lama,” ucap Adrian dengan lembut. Adrian mengganggukkan kepalanya. Adrian memeluk tubuh Serin mengusap punggung Serin sampai ia tertidur pulas dipelukan Adrian. “Apa sebenarnya yang kau rasakan sampai membuatmu serapuh ini Serin. Aku tak ingin kau hidup terbayang-bayang masa lalumu lagi. Sudah cukup semuanya. Lepaskan beban yang ada di hatimu selama ini. Sudah cukup pembuktianmu. Sudah waktunya kau bahagia,” ucap Adrian sambil tetap menatap wajah Serin. Adrian turun dari tempat tidur dan berjalan menuju meja kerjanya. Memeriksa berkas-berkas kerjasamanya dengan perusahahaan Mr. Zulan Wang. Adrian tak ingin ada cela sedikit pun dalam proyeknya. Berkat kerja keras dan kejeniusannya, Adrian menjadi salah satu pengusaha yang disegani dan tidak bisa dianggap remeh. **** Saat membuka mata, Serin tidak melihat Adrian di sampingnya. Saat mengedarkan pandangannya, Serin melihat Adrian sedang bergelut dengan berkas-berkas di mejanya. Terlihat sangat serius. Serin melepas blazernya dan meletakkannya di atas tempat tidur. Serin turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju meja kerja Adrian. Adrian melihat Serin berjalan menuju meja kerjanya. Terlihat seksi dan menggoda di mata Adrian. “Godaan terbesarku adalah saat aku berdekatan denganmu, Rin. Pesonamu membuatku benar-benar gila,” batin Adrian sambil tetap menatap Serin yang mendekat kepadanya. Adrian menarik Serin sampai duduk dipangkuannya. Serin mengalungkan tanggannya di leher Adrian. “Apa perjalanannya masih lama?” ucap Serin. Adrian menyunggingkan senyumannya mendengar perkataan konyol Serin. Adrian tau kalo wanitanya sekarang merasa bosan. “Masih lama Baby,” ucap Adrian sambil tetap menatap Adrian. Serin menghela nafas saat mendengar jawaban Adrian. “ Nay....” ucap Adrian. “ Hemmmmm.....” jawab Serin sambil tetap berada di pangkuan Adrian. “Kita menikah ya Rin” ucap Adrian. Serin yang mendengar ucapan Adrian, benar-benar terkejut. Tidak menyangka laki-laki yang berada di depannya sekarang mengajaknya menikah. “Memang kamu sudah siap? Menikah itu bukan hal gampang. Aku tidak ingin sampai gagal untuk ke dua kalinya,” ucap Serin. meyakinkan Adrian. “Aku sudah siap Nay lahir batin. Aku terus-terusan memikirkan masalah ini. Aku ingin menjadikanmu istriku. Wanita satu-satunya yang aku cintai. Sudah cukup dosa kemarin yang aku lakukan padamu karena tidak bisa menahan hasratku padamu. Aku benar-benar ingin memilikimu untuk hidupku Rin. Pengaruhmu sangat besar untukku,” ucap Adrian panjang lebar. Serin yang mendengar perkataan Adrian, dia berkaca-kaca. Dia tidak menyangka secepat ini Adrian memintanya untuk menjadikannya istri. “Lakukan kalo menurutmu itu benar,” ucap Serin dengan senyuman. Adrian yang mendengar perkataan Serin begitu kaget. Tak menyangka Serin menjawabnya tanpa beban serta mau menikah dengannya. Adrian menitikan air mata bahagia. Orang yang ia cintai mau menerimanya menjadi bagian dari hidupnya. Adrian tidak membuang-buang waktu sebelum Serin mengubah keputusannya. Serin yang melihat Adrian begitu bahagia, dia cuma bisa memeluknya dan menagis bahagia dalam diam. mungkin ini awal baru untuk kehidupannya. Membangun rumah tangga baru dengan Adrian, laki-laki yang mulai ia cintai. Serin akan menerima konsekuensinya jika suatu saat Serin akan menghadapi banyak rintangan dalam rumah tangganya. Serin tidak peduli yang terpenting buat Serin, Adrian tetap berada di sampingnya menjadi sandaran untuk Serin. *** Adrian menghubungi Papi dan Mommynya untuk segera berangkat menuju Korea Selatan untuk menjadi saksi pernikahannya dengan Serin. “ Hallo...Pap,” ucap Adrian. “Iya ada apa Son...” ucap Tuan Aditama dengan nada santai. “Papi sekarang tolong berangkat menuju korea selatan dengan mommy. Adrian mau menikah,” ucap Adrian dengan tegas. Tuan Aditama yang lagi meminum kopinya, dia langsung tersedak mendengar ucapan anak bungsunya itu. “Apa kamu tidak salah bicara Son....?” ucap Tuan Aditama dengan bingung dengan perkataan Adrian karena semenjak Adrian putus dengan Miranda, Tuan Aditama belum pernah melihat kekasih Adrian. “Yes...pap...Adrian serius. Papi juga kenal dengan calon istri Adrian,” ucap Adrian. Serin yang melihat Adrian cuma bisa menggelengkan kepala karena takut Serin mengubah keputusannya Adrian memintanya menikah saat dia nanti sudah sampai di Korea Selatan. “Ok...Son papi percaya padamu. Ya sudah kalo gitu papi akan bersiap-siap dengan mommy berangkat ke korea sekarang. Sampai bertemu nanti,” ucap Tuan Aditama sambil memutuskan panggilannya. Adrian tersenyum lebar setelah menelpon papinya. “ Sepertinya bahagia sekali,” ucap Serin. “Pasti bahagia karena mau menikah denganmu,” ucap Adrian dengan santainya. Serin yang mendengar jawaban Adrian langsung menjambak rambut Adrian dengan gemas. Serin gak habis pikir dengan kelakuan Adrian yang tidak bisa diprediksi. Bukan tanpa alasan Serin menerima pinangan Adrian untuk menjadi istrinya. Entah kenapa kepercayaan pada Adrian tumbuh dalam hatinya, saat awal-awal Adrian mengutarakan perasaannya. Mungkin ini terdengar konyol tapi memang itu kenyataannya. Adrian menyentuh hatinya dengan caranya sendiri. Tanpa kepura-puraan. Benih-benih cinta itu tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya paksaan dari Adrian. Rasa nyaman yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata dari hal terkecil yang diberikan Adrian bisa membuatnya bahagia. Pria tampan yang sudah mencuri hatinya. “Terima kasih untuk semuanya,” ucap Serin dengan tulus. “Sama-sama, Sayang,” ucap Adrian sambil melingkarkan tangannya di pinggang Serin seperti dunia milik mereka berdua. Benih-benih cinta yang semakin merekah. Cuma lantunan doa yang bisa mereka ucap dalam hati untuk kebersamaan cinta mereka. Terima kasih Tuhan untuk anugerah yang Engkau berikan kepadaku Bertemu dengannya Memilikinya untuk menjadi bagian dari hidupku {Adrian Adiyama}
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD