Part 23

1693 Words
Semua keluarga besar wijaya dan Lessham berangkat bersama-sama menuju Bali untuk menghadiri pembukaan hotel dan resort Serin yang berada di Bali. Acara pembukaan dan resepsi pernikahan yang diadakan secara bersamaan. Tim Serin yang berada di Bali melakukan pekerjaannya dengan sangat profesional dan memuaskan. Serin kadang tak menyangka kalo dirinya bisa sampai di titik ini. Titik pencapaian yang tak bisa dipandang sebelah mata lagi. Serin Amanda Carla, anak bungsu dari pengusaha terkenal Antonio Wijaya dan Celia Wijaya yang sempat hilang, mempunyai banyak aset yang tidak ada yang tau terkecuali Serin, kakaknya dan Carlos selaku kaki tangannya. Dua orang yang mengetahui sepak terjang Serin selama ini. Arabelle yang memantaunya dengan teknologi canggih sedangkan Carlos sebagai kaki tangan Serin yang memantau perkembangan perusahaan Serin selama ini ??? Bandara Ngurah Rai, Bali 09:00 “Akhirnya sampai juga ya Pap kita di Bali,” ucap Ibu Ratu yang bergelayut manja di tangan Tuan Aditama sambil berjalan berdampingan layaknya pasangan muda- mudi. “Iya Mi, apa yang kita harapkan selama ini bisa dikabulkan oleh Tuhan. Tambah lagi sekarang Serin lagi hamil anaknya Adrian.” Tuan Aditama membayangkan gimana wajah cucunya, perpaduan dari wajah Serin dan wajah Adrian. Pasti tampan dan cantik seperti ayah dan ibunya. Ibu Ratu terdengar kaget dapat kabar yang tidak dia sangka. Tuan Aditama lupa belum memberitahu kabar membahagiakan ini kepada ibu ratu. “What? Serin hamil,” teriak Ibu Ratu yang langsung dibekap mulutnya oleh Tuan Aditama. Keluarga Wijaya ketawa melihat ekspresi kaget Ibu Ratu yang langsung dibekap mulutnya oleh Tuan Aditama. “Jangan teriak-teriak Mam, malu. Ini kita lagi di Bandara. Iya Serin hamil, sekarang menginjak dua bulan usia kehamilannya. Papa saja dikasih tahu Adrian saat di perusahaan. Serin memang sengaja belum memberitahu kita karena dia tidak ingin kita khawatir sama dia. Terlebih lagi bagaimana sibuknya menantu kita sekarang. Proyek-proyek besar dia sendiri yang turun tangan. Kita cuma bisa mendoakan saja Mam semoga menantu dan cucu kita selalu sehat,” ucap Tuan Aditama panjang lebar kepada Ibu Ratu. Ibu Ratu mengangguk paham dengan penjelasan yang diberikan oleh suaminya. Ibu ratu terharu akan kabar bahagia yang dia terima karena sedikit banyak dia tahu bagaimana perjalanan kisah cinta menantunya dulu yang dicap mandul karena tidak bisa memberikan keturunan oleh mantan suaminya dulu. Tak menunggu lama jemputan untuk keluarga Aditama dan Wijaya datang dan langsung menuju hotel tempat diadakannya pembukaan dan resepsi nanti malam. Dua mobil hotel terparkir di depan pintu masuk Bandara. Kedua sopir membukakan pintu untuk kedua keluarga itu. Setelah semuanya sudah masuk, mobil pun langsung meluncur menuju ke hotel tempat diadakannya acara. Serin dan Adrian sudah berangkat lebih dulu untuk mempersiapkan acara yang akan berlangsung nanti malam. Mereka berdua menunggu seluruh keluarga di hotel. **** “Persiapan udah selesai,” ucap Serin dengan tersenyum lebar memperlihatkan kelegaan karena persiapan pembukaan hotel dan resepsi pernikahannya sudah 100% selesai. Gladi kotor dan gladi bersih pun sudah dilakukan. Untuk jamuan para tamu pun sudah beres semuanya. Serin benar-benar lega dengan hasil kerja kerasnya. Ketika Adrian melihat kebahagiaan istrinya dia pun ikut merasakan bahagia. Adrian menatap istrinya dengan penuh cinta dalam tatapan matanya. “Makan dulu sayang,” ucap Adrian dengan lembut. Mengajak Serin menuju restoran hotel untuk makan. Serin menatap wajah suaminya dan tersenyum hangat dengan bergelayut manja di lengan suaminya. “Ayo, Mas.” Serin berjalan berdampingan dengan suaminya dengan tetap bergelayut manja di lengan suaminya. Adrian tak pernah mempermasalahkan sifat manja istrinya semenjak hamil. Buat Adrian selagi istrinya bahagia apapun akan dilakukannya. “Sayang pingin makan apa?” tanya Adrian pada Serin sesampai di restoran hotel. Serin berpikir sejenak makanan apa kali ini yang pingin dia makan. Adrian menarik tempat duduk untuk ditempati istrinya dan dia duduk berhadapan dengan Serin. Adrian melipat tangannya ke d**a sambil tetap memperhatikan wajah istrinya yang lagi berpikir. Terlihat cantik dan menggemaskan di mata Adrian. Seorang pelayan restoran menghampiri mejanya dan memberikan buku menu yang diterima oleh Adrian. “Sayang, pingin makan apa?” ucap Adrian lagi. Tidak lupa memberikan buku menu untuk istrinya. “Mas, pingin makan ayam betutu sambal hijau dan pasta garnic keju, minumnya lemon tea.” Serin memberikan buku menunya sambil memesan makanan yang dia inginkan. Adrian geleng-geleng kepala melihat kelakuan istrinya. “Mas sendiri pesan apa?” tanya Serin dengan lembut. Adrian tersenyum menatap istri cantiknya. “Mas sama pesan ayam betutu sama minumnya lemon tea saja,” jawab Adrian dengan tetap menatap istrinya. “Bikinin ayam betutu sambal hijau dua, pasta garlic keju satu sama lemon teanya dua,” ucap Serin sambil mengembalikan buku menu ke pelayan yang berdiri di sampingnya. “Baik, Bu,” ucap pelayan tadi dengan sopan, dia pun pergi membawa buku menu dan pesanan Serin. “Sayang, memang nanti malam itu acaranya seperti apa?” tanya Adrian ingin tahu karena semenjak dia menemani Serin, dia tidak dibertahu sama sekali apa rencana istrinya itu. “Sudah, Mas. Ngikut saja. Jangan banyak tanya. Tidak baik.” Serin memainkan sebelah matanya ke arah suaminya. Adrian yang melihatnya, dia tidak tahan untuk ketawa. “Istriku sekarang jadi genit yah, tambah liar lagi saat di atas ranjang,” goda Adrian. “Yang penting liarnya sama suami sendiri. Bukan sama suami orang lain, Mas,” ucap Serin santai yang dibalas pelototan oleh Adrian. Serin yang melihatnya ketawa ngakak ngelihat ekspresi suaminya lagi mode ngambek ngedenger perkataan dirinya. “Mas, sahabat-sahabat Mas pada datang kan?” tanya Serin. “Iya datang, Sayang.” Adrian tidak bisa ngambek lama-lama sama Serin. Bisa-bisa entar malam gak dapat jatah ena-ena sama istrinya. Ngak mungkin kalo dia harus meluk guling, membayangkan saja membuat Adrian begidik. Tiba-tiba ponsel Serin bergetar. Derrrrttttt.....Deeerrrttttt.....Serin langsung mengangkat video call kakaknya. “Lagi di mana lo, ini gue udah nyampe hotel ini Gabriel juga rewel,” ucap Arabelle dengan memperlihatkan muka kesalnya. Serin yang melihat muka kakaknya cuma bisa ngakak. “Lo jangan marah-marah melulu. Lihat tu di depan lo ada restoran gue di situ. Cepet kesini,” ucap Serin dengan cuek. Adrian yang melihat istrinya yang lagi ngobrol dengan kakaknya cuma bisa ikut ketawa. Pribadi yang bertolak belakang. tak menunggu lama Arabelle dan Stevant berjalan menghampiri mereka dengan raut muka Arabelle yang kesal. “Kenapa lo muka ditekuk kayak gitu,” ucap Serin memerhatikan raut muka kakaknya yang mode kesel. “Biasa Rin kakak lo dibuat kesel sama keaktifan Gabriel yang tidak bisa diem,” ucap Stevant menahan tawa dari tadi melihat istrinya mukanya ditekuk karena kelakuan anaknya yang hiper aktif. Persis duplikat maminya yang tidak mau diem. Gabriel ingin turun dari gendongannya Stevant. Kemudian Stevant menurunkan anaknya. Gabriel menghampiri Serin dan memeluknya dengan sayang. “Mom Fine, Gabriel really miss you, mom” ucap Gabriel dengan gaya bossynya yang tetap terlihat lucu di mata Serin. Anak usia 5,5 tahun yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata yang menurun dari sifat Stevant dan Arabelle. Serin merentangkan tangannya, Gabtiel berlari ke pelukannya. Gabriel memanggil Serin dengan sebutan mama. Gabriel sangat dekat dengan Serin. Saat Serin masih berada di Swiss dia sering main ke tempat Arabelle dan sering pula Gabriel dibawa Serin ikut tinggal dengannya di Swiss. “Mom sangat merindukan kamu Baby...” Serin menciumi wajah keponakannya yang tampan itu. “Mom, Gabriel ingin tinggal sama Mom saja. Mami jadiin Gabriel bahan uji cobanya mami, Mom. Masa Gabriel masih kecil diajari Mami gunain pistol Mom,” ucap Gabriel dengan jujur. Arabelle yang mendengar perkataan jujur putranya cuma bisa menutup mukanya. Arabelle cuma terkekeh saat melihat tatapan membunuh dari adik dan suaminya. Stevant yang mendengar perkataan putranya tidak habis pikir dengan jalan pikir istrinya. Stevant tidak mau kalo putranya terseret dalam bahaya. “Jelaskan perkataan Gabriel, Arabelle” ucap Serin dengan keras menahan marah. Arabelle menghela nafas kasar. Kalo nyai sudah murka, Arabelle langsung menciut. “Aku ngajarin supaya Gabriel bisa menjaga dirinya sendiri. Lo tau sendiri kalo musuh gue banyak, Rin. Aku tidak mau ambil resiko keselamatan Gabriel. Meskipun anak buah gue tersebar dimana-mana. Tetap saja Gabtiel harus jadi laki-laki yang kuat dan bisa menjaga dirinya sendiri, terlebih lagi untuk orang-orang yang dia sayang. Ucap Arabelle dengan santai. “Gabriel masih kecil Arabelle, belum saatnya Gabriel harus memegang barang yang berbahaya. Biarkan dia menikmati masa kecilnya dengan baik,” ucap Serin dengan ketus. Arabelle yang melihat Serin yang lagi mode marah. Cuma bisa diam. Karena dia sadar kalo dia tidak akan pernah menang melawan Serin. Buat Arabelle, Serin adalah separuh dari dirinya. Arabelle sangat menyayangi Serin melebihi dirinya sendiri. “Iya maaf gue ngaku salah. Puas lo,” ucap Arabelle dengan pasrah. Arabelle melihat wajah suaminya yang masih menatapnya dengan tatapan yang tidak terbaca. Arabelle tahu kalo suaminya sekarang lagi menahan amarahnya. “Udah sayang marah-marahnya. Ingat anak kita yang ada di perut kamu. Mau kamu kalau anak kita cerewet kayak mamanya.” Adrian menenangkan istrinya yang lagi marah sama kakaknya. Adrian melihat kemarahan Serin karena Gabriel. Hati Adrian menghangat. Adrian membayangkan bagaimana kehebatan istrinya saat mendidik anak-anaknya. Adrian menggenggam tangan istrinya dan mengecup puncak kepala istrinya dengan penuh sayang. Tak berselang lama makanan yang dipesan Serin datang. Setelah pramusaji meletakkan semua makanannya Serin memesankan makanan untuk Arabelle dan Stevant. Khusus untuk Gabriel, Serin sendiri yang akan membuatnya. Serin pamit sebentar untuk membuatkan makanan untuk Gabriel ke dapur hotel. Setelah kepergian Serin, Arabelle berbicara kepada Adrian tentang hal penting. “Adrian, lo harus bener-bener jaga Serin. Karena mantan lo Miranda salah satu tamu undangan Serin. Serin juga masih belum mengetahui masa lalu lo. Jangan sampai karena Miranda lo kehilangan Serin. Ditambah lagi juga keluarga Albert juga hadir dalam acara nanti malam. Lo harus ekstra jaga Serin,” ucap Arabelle dengan serius dan menatap kepergian adiknya dengan putranya. Arabelle tak ingin sampai Serin kenapa-kenapa terlebih lagi harus merasakan rasa sakit untuk yang kesekian kalinya. Sudah cukup dulu Serin merasakan semua itu. Jangan sampai sekarang dia merasakannya kembali. Arabelle sedikit banyak mencari tahu tentang Miranda. wanita yang sekarang lagi terobsesi dengan Adrian kembali. Setelah dia dicampakan kekasihnya. Adrian tiba-tiba takut kehadiran Miranda akan membuat istrinya stres karena memikirkan hal yang tidak akan terjadi. karena buat Adrian, Serin adalah segalanya untuknya saat ini. Rasa cintanya sudah terlalu dalam untuk Serin. Terlebih lagi sekarang Serin sedang mengandung buah hatinya. Adrian tak akan membiarkan Miranda sampai mendekati Serin, terlebih lagi berniat untuk menyelakai istrinya. **** Aku mencintaimu setulus hatiku Tak akan ku biarkan siapapun menyakitimu kembali Dengan nyawaku ku pertaruhkan Jangan sampai kau ragukan rasa cintaku padamu Karena rasa cintaku suci untukmu Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku Kau pelita hatiku Penerangku disaat aku gelap Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku Tak akan ku biarkan setetes air mata jatuh dipelupuk matamu Istriku
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD