Part 22

1128 Words
Apartement Adrian 00:30 “Mas bangun,” Serin menguncang tubuh suaminya. Adrian yang mendengar suara istrinya, dia langsung terbangun dari tidurnya. “Iya, Sayang,” ucap Adrian dengan lembut. “Mas, aku pingin makan lalapan ayam,” rengek Serin. Adrian sedikit terkejut dengan permintaan istrinya. Karena malam-malam minta lalapan ayam. “Sayang, ini sudah tengah malam, tidak ada yang jualan lalapan ayam. Sudah, bobok lagi saja ya, Sayang. Besok saja kita belinya,” ucap Adrian pada sang istri. Adrian mengajak istrinya tidur kembali, tapi Serin tetap ingin makan lalapan ayam. “Mas,” Serin merajuk sambil membelai d**a suaminya, Adrian bukan malah menuruti istrinya membeli lalapan ayam. Malahan dia terangsang dengan belaian Serin. Ditambah lagi melihat istrinya cuma memakai gaun tipis saat dia tidur. “Sayang, kamu harus tanggung jawab,” ucap Adrian menahan gairahnya dengan belaian Serin saja mampu membangkitkan gairah dalam diri Adrian. “Lho, mas. Tanggung jawab apa, Setin tidak ngelakuin apa-apa sama Mas,” ucap Serin dengan bingung. Tanpa menunggu lama, Adrian memulai permainannya dengan mencium bibir Serin. Serin cuma bisa pasrah dengan serangan-serangan yang diberikan suaminya. Adrian semakin b*******h saat desahan keluar dari bibir Serin. Adrian melepas satu persatu pakaian yang dipakai istrinya hingga menyisahkan celana dalamnya saja. Adrian memandang tubuh istrinya dengan tatapan lapar.Serin yang melihat tatapan lapar suaminya, dia semakin b*******h, Serin mengimbangi permainan suaminya. Serin meraba roti sobek yang dimiliki suaminya dengan sentuhan sensual. Erangan keluar dari mulut Adrian. Adrian semakin menggila. Adrian menciumi setiap inci tubuh Serin. Saat tepat di d**a Serin, Adrian mulai memainkannya, menjilat dan menyesap puncak dad2 Serin, sampai membuat Serin semakin membusungkan dadanya ingin semakin dipuaskan. Adrian melihat reaksi istrinya semakin tidak mau diam. Tangan Adrian meremas salah satu d**a istrinya. Desahan dan rancauan keluar dari mulut Serin. Terdengar seperti irama merdu di telinga Adrian. Adrian memberi tanda kepemilikan disetiap inci tubuh Serin. Serin menegang saat pelepasan pertamanya keluar.. “Mas, Ahhh.....Nay keluar,” desah Serin saat pelepasan pertamanya. Adrian merobek celana dalam Serin dan melemparnya sembarangan. Adrian melepas seluruh pakaiannya dan mulai bermain di inti Serin.memainkan jarinya di inti istrinya dengan ritme pelan. Adrian menikmati di setiap permainan jarinya yang membuat Serin semakin b*******h, merancau tak karuan. Tatapan mata yang saling mengunci yang mengutarakan gairah dan hasrat masing-masing. Adrian mencium bibir Serin dengan penuh gairah.ciuman panjang yang membuat gairah semakin memuncak. Dengan tangan Adrian tetap bermain di inti Serin. Adrian merasakan jarinya terjepit dan milik Serin berkedut. “ Keluarkan lagi sayang.” suara Adrian terdengar sangat sexy di telinga Serin. “ Ah.....Mas....Ahhh....Nay keluar lagi mas.” ucap Serin di sela-sela desahannya. Adrian menyesap milik Serin dengan lidahnya sampai tak tersisa. Serin menikmati setiap sentuhan suaminya.Adrian mengarahkan kejantanannya ke milik Serin dengan satu hentakkan.sampai membuat Serin menjerit keenakan. Adrian semakin mempercepat tempo dan ritmenya membuat Serin semakin menggila karena gairah. “ Oh...Mas....Faster....Ah....Mas.....” Desah dan rancauan desahan semakin membuat Adrian semakin hilang kendali. Adrian mempercepat rimenya dengan berbagai gaya bercinta. “ Oh...Sayang...kamu begitu Nikmat Baby....” rancau Adrian sambil menciumi tengkuk istrinya. Adrian meremas kedua buah d**a Serin. Semenjak Serin hamil buah d**a Serin terlihat semakin berisi dan semakin kencang. Semakin membuat Adrian tergoda untuk memainkannya. Adrian menaikkan ritmenya sambil memilin puncak d**a Serin dengan kedua tanggannya. “Ah...Mas...Serin Su..dah pingin keluar lagi...” rancau Serin. Adrian semakin mempercepat ritmenya. “Bersama, sayang. Mas juga mau keluar....” Saat Serin sudah keluar dan puncak kejantanan Adrian berkedut dan terasa penuh, Adrian mengeluarkan kejantanannya dan menyemburkannya di perut istrinya. Setelah selesai bercinta, Adrian membersihkan perut istrinya dan berbaring di sebelah Serin sambil membawa Serin dipelukannya. “Terima kasih sayang...” ucap Adrian sambil mencium puncak kepala istrinya. “Terima kasih juga, Sayang. Sudah menjadi suami yang terbaik. Love You,” ucap Serin sambil memejamkan mata. Tidur dengan tumpuhan tangan Adrian. Adrian yang mendengar ungkapan isi hati istrinya, dia merasa sangat bahagia. Mereka pun tidur dengan berpelukan. **** Sinar matahari masuk disela-sela gorden yang masih tertutup rapat. Setelah percintaan panas tengah malam. Adrian dan Serin masih bergelut dalam satu selimut dengan tetap saling berpelukan. Adrian sebenarnya sudah bangun dari tadi.tapi enggan untuk bangkit dari tempat tidur. Adrian memandang wajah istrinya yang tertidur dengan lelap dalam pelukannya membuat Adrian betah berlama-lama memandang wajah cantik istrinya. Saat merasa tubuh istrinya bergerak Adrian pura-pura tertidur. Serin membuka matanya dan melihat jam sudah menunjukkan jam 8 pagi. “Oh My God aku bangun telat...” gumam Serin. Serin menatap wajah tampan suaminya yang lagi tertidur. Mengingat percintaan panas mereka tadi malam yang sama-sama menggila. Serin tersenyum hangat. Serin mendekatkan wajahnya ke wajah suaminya dan memberikan satu kecupan di bibir suaminya. “Morning Kiss Sayang...” ucap Serin sambil membanggunkan Adrian membuka matanya dan memgbalas ciuman istrinya dengan lembut. “Morning Kiss juga sayang.” ucap Adrian sambil mengusap perut istrinya dan menciumnya dengan penuh cinta. “Mas aku mandi dulu yah, setelah itu baru aku buatin sarapan.” Serin beranjak dari ranjang tanpa memakai sehelai pakaian menuju ke kamar mandi. Adrian yang melihat istrinya berjalan ke kamar mandi tanpa memakai pakaian cuma bisa menelan ludah. Mode On Adrian kembali lagi. Serin sebelum menutup pintu kamar mandi Adrian langsung berlari dan menahan pintu. Adrian ikut masuk kedalam kamar mandi. “Kita mandi bersama ya, Sayang,” ucap Adrian dengan manja. “Cuma mandi saja ya, Mas,” ucap Serin dengan lembut. “ Gak janji sayang...ini udah On”. Adrian sambil menunjuk bagian bawahnya yang sudah berdiri tegak. Serin yang melihat apa yang ditunjuk suaminya dan menepuk kepalanya. Yang melihat tubuh basah istrinya semakin b*******h dan akhirnya percintaan panas pun kembali terjadi di dalam kamar mandi. Selang waktu satu jam mereka berada didalam kamar mandi akhirnya Serin keluar dengan di gendong oleh Adrian. “Gara-gara mas, mandinya jadi lama ” gerutu naraya sambil memanyunkan bibirnya. “Jangan manyun, sayang. Mau diserang mas lagi “ ucap Adrian sambil memainkan sebelah matanya. Serin yang melihat tatapan m***m suaminya Cuma bisa pasrah.kalo Serin mendebat suaminya lagi bisa-bisa nasibnya dibuang keranjang lagi oleh suami mesumnya. Entah kenapa semakin kesini suaminya semakin m***m. Tapi jujur, Serin juga sangat menikmati apa yang dilakukan suaminya. Seperti candu untuk Serin. “Iya, sayang." ucap Serin sambil bergelayut manja di leher suaminya. Adrian mendudukkan istrinya diranjang dan mengeringkan rambut Serin dengan rasa sayang. Kebiasaan yang sering dilakukan Adrian semenjak dia menikah dengan Serin . “ Mas jangan pernah berubah.tetaplah seperti ini," ucap Serin sambil menatap cermin di depannya dengan Adrian menyisir rambut Serin. Adrian mencium puncak kepala istrinya dengan rasa sayang. “Untuk alasan apa mas harus berubah jika apa yang diimpikan mas sudah mas miliki.” Adrian menatap pantulan wajah cantik istrinya di cermin. Tatapatapan yang penuh cinta.naraya yang mendengar perkataan suaminya hatinya terasa hangat.ingin rasanya naraya mendengar kata-kata manis suaminya setiap saat.seperti candu buat Serin. “Terima kasih sayang untuk semuanya” ucap Serin dengan lembut pada suaminya. Jika ada kehidupan selanjutnya, ingin rasanya dia egois meminta tuhan untuk menyatuhkannya lagi dengan suaminya.suami yang sudah membuatku tergila-gila padanya. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD