bc

MY LOVE LOST AND GREW IN HONG KONG

book_age16+
35.2K
FOLLOW
1.5M
READ
billionaire
goodgirl
powerful
CEO
billionairess
drama
sweet
bxg
city
first love
like
intro-logo
Blurb

PLEASE FOLLOW FOR UPDATED STORY

Aku pernah mencintai seorang pria begitu dalam. Aku memiliki hatinya, tapi bukan raganya. Karena ia pergi meninggalkanku untuk selamanya di hari bahagia kami. Kematiannya yang begitu tragis di hari pernikahan kami merubah hidupku menjadi suram. Rasa kehilangan yang begitu dalam karena mencintainya mampu membuat diriku seperti raga tak bernyawa.

Tapi cinta akan tetap hadir dalam siklus kehidupan ini. Saat aku berada di dalam ruangan yang begitu gelap penuh kehampaan karena kehilangan cinta, seorang pria yang tak ku kenal datang untuk memberikanku begitu banyak cahaya, hingga aku menemukan cintaku kembali.

Ia adalah pria asing yang selalu hadir membantuku disaat aku mengalami kesulitan. Dan kedekatan kami berawal dari kejadian yang tak disengaja yang mengantarku ke ranjang panas dan tidur bersamanya.

- Freya Adrien Saralee -

****

"Aku tahu tentangmu. Aku juga tidak akan pernah bisa menghapus masa lalumu. Tapi aku ingin ada di masa sekarang dan masa depanmu. Izinkan aku untuk mengejarmu. Hingga suatu hari nanti hatimu sepenuhnya milikku. Karena aku sangat mencintaimu dan Ariella."

- Abraham Xander -

chap-preview
Free preview
Matanya Yang Indah Seperti Batu Sapphire
    “Selamat siang Nona. Mohon perlihatkan tiket dan kartu identitas Anda.”       Aku yang dari tadi melamun menunggu antrian, dengan cepat membuka tasku mencari tiket dan kartu identitasku. Tapi aku tidak menemukan kartu identitasku beserta tiket yang tadi telah aku print di tempat petugas check-in sebelum masuk kedalam ruang pemeriksaan.  Aku pun langsung panik dan berkeringat dingin saat memeriksa tasku, namun tidak menemukannya.       Tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari belakangku, “Apa kau mencari ini Nona?”       Aku menoleh ke belakang dan menatap pria yang sedang berdiri  memegang sebuah tiket pesawat dan kartu identitas di tangannya. Aku menatap pria itu tanpa berkedip, Demi Tuhan dia sangat TAMPAN! Benar-benar tampan. Matanya yang indah seperti batu mulia sapphire yang berkilauan, alis tebal yang sempurna, rahangnya yang kokoh, bibir tipis yang merah terlihat sexy, dan postur tubuhnya yang tinggi berotot membuatku tidak berkedip saat mentapnya. Pria itu mengerutkan dahinya sambil melambaikan tangannya di depan wajahku.       “Hei Nona! Apa kau baik-baik saja?”       s**t! Lambaian tangannya di depan wajahku membuat aku terkejut. Lagi-lagi suaranya begitu enak di dengar. “I…Iya Tuan. Itu milikku.”       Ia menyodorkan tiket dan kartu identitas yang ada di tangannya kepadaku. Aku menerimanya dengan tangan gemetaran. “Ini milikmu. Lain kali jangan sampai ketinggalan lagi.” Ia tersenyum ringan kemudian berlalu.       “Terimakasih.” Aku masih menatap kearahnya yang kini hanya terlihat punggungnya saja, hingga ia tidak terlihat lagi. Aku menggelengkan kepalaku menyadarkan diri. Kemudian aku berjalan ke ruang tunggu penumpang menunggu boarding pass.       Sebenarnya hari ini aku sangat enggan untuk melakukan perjalanan. Tapi ada beberapa hal yang mengharuskan aku pergi dan tidak dapat diwakilkan. Hari ini aku harus melakukan perjalanan bisnis dengan asisten dan sekretarisku ke Hong Kong. Kota yang indah dengan begitu banyak kenangan membekas dalam hati dan pikiranku. Kota yang pernah membuatku merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia. Kota yang pernah membuatku merasa begitu menderita karena di kota ini aku harus kehilangan cinta pertamaku.       “CEO Fe, maaf membuatmu menunggu lama. Tadi terjadi kemacetan di jalan menuju bandara.” Alicia Jasmine yang sedang berdiri di hadapanku sedikit membungkukan tubuhnya meminta maaf. Ia adalah asisten pribadi yang sudah beberapa tahun terakhir bekerja untukku. Ia tiga tahun lebih tua dariku. Seorang wanita cantik dan pintar yang selalu menemani kemanapun aku pergi, terutama perjalanan bisnis. Ia yang selalu menyiapkan kebutuhan dan mengatur jadwalku selama ini. Dari begitu banyaknya karyawan perusahaan, hanya dia yang paling tahu dan mengerti aku. Ia sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri.       Aku hanya mengangguk tanpa kata menatap Alicia, mengisayaratkan bahwa aku telah memaafkannya. Aku duduk di ruang tunggu hanya sibuk memperhatikan laptop yang ada di hadapanku. Dan Alicia yang duduk di sampingku sedang menelepon nomor yang ada di kontak teleponnya. “Rachel, kamu dimana?”       Sebelum Alicia menutup teleponnya, tiba-tiba dari kejauhan terlihat seorang gadis yang berlari tergopoh-gopoh kearah ku. Ia adalah sekretaris pribadiku, Rachel Maureen. Ia berlari dengan sebuah travel bag ukuran cabin dan sebuah tas berisikan dokumen penting. Seorang wanita berumur 22 tahun yang cantik dan pintar, namun sedikit ceroboh. “CEO Fe…maafkan aku. Aku tadi hampir saja lupa dan meninggalkan dokumen-dokumen ini di rumah.” Ia membungkukan tubuhnya di hadapanku.       “Lain kali jangan diulangi lagi.” Aku menjawab dengan datar dan menganggukan kepala mengisyaratkan bahwa aku memaafkannya.       Tidak lama kemudian petugas bandara memanggil penumpang yang akan berangkat ke Hong Kong untuk menaiki pesawat. Aku berjalan melalui pintu gate keberangkatan Internasional dan memasuki pesawat. Aku duduk di kursi penumpang First Class yang telah diatur Alicia untukku. Sedangkan Alicia dan Rachel duduk di kursi belakangku di kelas yang sama.       Aku duduk di kursi samping jendela pesawat. Menatap keluar jendela mengingat seseorang yang hingga sekarang masih aku cintai, Carlson Dalex. Aku masih ingat, dua tahun lalu ia masih duduk di sampingku, di maskapai yang sama, dan nomor kursi yang sama. Ia adalah tunanganku, cinta pertamaku. Terpatri di lubuk hatiku yang paling dalam. Namun takdir memisahkan kami dengan begitu menyedihkan. Kami terpisah untuk selamanya. Dan hari ini sangat kebetulan aku duduk di kursi ini, kursi yang pernah kami duduki bersama. Hingga saat ini aku masih merasakan, ia sedang duduk di sampingku.       “Maaf Nona, Anda harus memakai sabuk pengaman anda. Pesawat akan take-off.” Pria itu berbicara dengan nada rendah. Tapi aku sama sekali tidak mendengar ucapannya, masih larut dalam lamunanku. “Nona…”       Tiba-tiba terdengar bunyi ‘KLIK’ dari arah pinggangku. Sabuk pengamanku telah terpasang dengan baik. Aku dikagetkan oleh sepasang tangan yang sedang ada di sabuk pengaman dekat pinggangku. Aku secara spontan melepaskan tangan yang ada di sabuk pengamanku dan mendorong pemiliknya. “APA YANG KAMU LAKUKAN?” Aku berteriak dengan keras membuat semua penumpang menoleh padaku.       Alicia yang kaget mendengar teriakanku, berdiri dan berjalan kearah tempat dudukku. “CEO Fe, apa yang terjadi padamu?”       Aku memalingkan wajahku pada orang yang sedang duduk di sampingku, kemudian menoleh ke Alicia. “Tidak, Tidak terjadi apa-apa.” Aku menjawabnya dengan datar. Melihat tidak terjadi apa-apa padaku, Alicia pun beranjak pergi.       Aku kembali menatap pada orang yang sedang duduk di sampingku. Wajahnya memerah seperti sedang menahan emosi. Astaga! Aku bertemu dengan pria ini lagi! Pria tampan yang menolongku di ruang pemeriksaan tadi.       “Ma…maaf Tuan.” Aku menunduk tidak berani menatapnya. Wajahku seketika memerah. Berteriak di depan orang banyak benar-benar membuatku malu. Aku hanya bisa berpura-pura membaca, berusaha menutupi wajahku agar tidak terlihat. Sedangkan pria itu hanya diam tanpa berbicara, tidak mempedulikanku lagi.       Perjalan menuju Hong Kong memakan waktu lebih dari 6 jam. Selama di perjalanan aku menikmati hiburan seperti film, music dan game pada layar depan kursi yang disediakan oleh maskapai penerbangan. Sesekali aku menoleh pada pria yang duduk di sampingku. Sepanjang perjalanan ia hanya bersandar di kursi kabin dan tidur menutupi matanya dengan masker mata. Ia terlihat sangat lelah. Meski sedang tidur ketampanannya pun tidak berkurang.       Saat di perjalan, tiba-tiba pesawat yang kami tumpangi bergetar cukup hebat. Awan di luar pesawat begitu gelap dan pekat. Sesekali muncul cahaya seperti kilat dari luar jendela, pertanda di luar hujan turun sangat deras ke bumi. Melihat kilauan cahaya dari luar jendela dan pesawat sedikit oleng membuat aku sangat takut. Tanpa sengaja aku memegang tangan orang yang ada di sampingku. Sebuah tangan yang besar dan dingin. Aku memejamkan mata dan memegang tangan itu sekuat tenaga. Tapi tangan yang besar itu membalas genggamanku. Aku merasa ada suatu kehangatan di dalam hatiku.       Setelah situasi buruk itu berlalu, aku baru sadarkan diri dan membuka mata. Aku menoleh pada pria yang sedang tertidur pulas di sampingku. Tangan pria yang tidur itu masih menggenggam tanganku dengan erat. Aku yang merasa kaget dan malu dengan spontan menarik kasar tanganku dari genggamannya. Tapi pria ini sama sekali tidak bangun.       Satu jam berlalu, Pramugari mengantarkan hidangan makan malam kepada kami. Aku memakan hidangan makan malam itu dengan tenang. Saat aku meminum segelas jus yang ada di tanganku, tiba-tiba pesawat itu bergetar kembali. Tanpa sengaja aku menumpahkan jus yang ada di dalam gelas. Astaga! Lagi dan lagi aku bersikap ceroboh. Aku menumpahkan jus itu di celana pria yang sedang duduk di sampingku.       Pria itu seketika terperanjat karena kaget, “Nona…apa kamu selalu bertindak ceroboh?”.       Aku menatap wajahnya yang berubah jadi merah padam. Aku hanya bisa menunduk karena takut. “Maaf!”       Pria itu menggelengkan kepalanya. Bergumam dengan kesal “Dasar wanita ceroboh.”       Aku yang mendengar ucapannya menjadi kesal. “Apa?”       Pria itu hanya diam tidak menanggapi pertanyaanku. Ia kembali memejamkan matanya dan tidur. Beberapa jam kemudian pesawat pun  landing di Hong Kong International Airport dengan selamat. Akun turun dari pesawat dan bergegas menuju imigrasi dan mengambil bagasi. Berharap bisa istirahat lebih awal di apartement ku dan tidak bertemu dengan pria tadi lagi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Loving The Pain

read
2.9M
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

Destiny And Love

read
1.5M
bc

A Boss DESIRE (Ganda - Gadis)

read
982.9K
bc

Chain Of The Past ( Indonesia )

read
4.1M
bc

My One And Only

read
2.2M
bc

My Husband My CEO (Completed) - (Bahasa Indonesia)

read
2.2M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook