Ternyata pembicaraan Ardian dengan entah siapa tadi malam benar-benar mengacaukan hariku. Sudah beberapa kali aku meneriaki karyawan yang melakukan kesalahan sepeleh. "Bu Bos kenapa? Kemarin binar bahagia masih terlihat lho saat kenalkan Pak Ardian pada kita. Kenapa sekarang uring-uringan? Apa karena Pak Ardian menolak tidur bareng di kamar, ya?" "Udahlah, jangan bikin bos tambah senewen. Mending kia kerja saja. Baru kali ini aku lihat Bu Bos marah-marah. Seram." Aku menghela napas saat tak sengaja mendengar pembicaraan dua orang karyawan. Ini tidak boleh berlanjut. Warung ini tidak bisa berjalan lancar tanpa bantuan mereka. Aku tak mau mereka lari karena sering dimarah-marahi tanpa alasan yang jelas. "Sri!" Panggilku pada karyawan yang melarang temannya membicarakan tentang sikapk

