Sepuluh hari berlalu, Gadis tidak diganggu orang asing itu lagi. Dia sibuk mempersiapkan ujian yang tersisa dua bulan ke depan. Buku-buku dan soal latihan dia kerjakan tiap malam. Seperti malam ini, dua buku tebal di atas meja belajar, Gadis merunduk, mengisi soal-soal latihan tersebut. "Gadis!" panggil Ivan pelan, tetapi yang dipanggil seolah tuli. Tidak menghiraukan panggilan sang suami. Ivan memanggil lagi hingga kali ketiga. Tetap saja tidak ada tanggapan. Ivan menghela napas. Ia mendekat dan menjewer telinga Gadis. "Sakit, Mas. Kenapa, sih? Gangguin aja. Orang lagi belajar juga." "Belajar sih belajar, tapi kalau dipanggil tuh nyahut." "Mas Ivan panggil aku?" Ivan mengangkat tangan hendak menggetok kepala gadis di depannya, tapi buru-buru dia menghindar. Sembari tertawa pelan kar

