Malaikat Baru

1192 Words

Sama seperti Ivan, Gadis pun tak bisa pejamkan mata. Air mata menemani keheningan malam di rumah orang. Dia duduk bersandar, angan melayang memikirkan kehidupannya ke depan. Dia pun tak tahu hendak ke mana jika pagi menjelang nanti. Belum lagi bayangan kebahagiaan Ivan dan Tiara hidup bersama anak-anak yang lucu semakin menyiksa benaknya. Kelelahan menangis, dia tertidur dalam posisi duduk. Menjelang fajar, dia terjaga dengan badan menggigil hebat. Perutnya pun melilit. Dia menarik selimut, menutupi tubuh sambil meringguk menahan nyeri. Namun, rasa sakit itu tak tertahan. Dia menjerit keras hingga terdengar Dokter Aksa dan mamanya yang baru saja bangun. Mereka bergegas ke kamar Gadis. "Ada apa, Dis?" "Sakit. Perutku sakit." "Terlentang. Biar aku periksa." "Tapi, dingin." Dokter Aks

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD