Kepala Ivan pusing karena tidak tidur semalaman. Pukul enam pagi dia menyetir pulang saat Putra, teman barunya itu masih terlelap di atas pasir. Dia memilih melajukan mobilnya ke rumah Fian. Butuh sarapan yang menyegarkan. Setelah itu dia ingin tidur. Biarkan saja Fian sendiri yang mengurus kerjaan hari ini. "Kamu dari mana? Kusut dan kotor pasir kayak gitu, emangnya kamu mau bunuh diri di pantai?" Fian menyambut kedatangan sahabatnya dengan pertanyaan yang bikin kesal. Yang ditanya melengos, tak menjawab. Langkahnya menuju dapur, meminta sarapan pada istri sang sahabat. "Mas Ivan, bajunya kotor pasir?" Lagi-lagi Ivan tak menjawab tanya itu. Dia menarik kursi, lalu duduk dan menuangkan air segelas. Tidak sampai hitungan menit, segelas air itu sudah tandas. "Makanan untuk sarapan sud

