Menatap langit malam yang jauh lebih gelap karena akan turun hujan, sembari memeluk kedua lututnya di atas kursi menjadi pilihan Azel untuk menggalau. Dirinya masih merasa sedih atas kejadian di kantor siang tadi. Moodnya benar-benar hilang, padahal dimulai tengah malam nanti adalah hari ulang tahunnya. Dari atas sana Azel dapat melihat mobil Zavier mulai memasuki gerbang, kemudian terparkir di depan pintu garasi. Fyuuhh... Azel menghembuskan nafas lelah. Biasanya ia akan bersemangat menyambut kepulangan Zavier dari bekerja, namun kali ini tidak. Ia bahkan tidak ingin melihat wajah menyebalkan Zavier yang sedang mudahnya memutar keadaan dan membahas Clark. Ceklek. Azel dapat mendengar pintu kamar terbuka. Itu pasti Zavier. Pikirnya. "Azel, kamu mau aku beliin apa for your birthday g

