Nyaman, itu yang Azel rasakan ketika sebuah tangan mengelus lembut kepalanya dengan lembut. Azel membuka matanya dengan perlahan. Itu Zavier, pria itu bahkan duduk di tepi ranjang dan tersenyum ke arahnya. Azel merasa bahawa dirinya tidur belum lebih dari 3 jam, tapi kenapa Zavier sudah bangun. "Za, ada apa?" Tanya Azel seraya bangun dari posisi berbaringnya dan berusaha untuk mengumpulkan nyawa secepat mungkin. Zavier tertawa lucu melihat Azel mengucek kedua matanya agar terbuka lebar. "Sorry i wake you up," Ucap Zavier. Dengan mata beratnya Azel berusaha menatap Zavier. "Hn? Sekarang jam berapa emangnya?" "Happy birthday." Ucap Zavier yang kemudian mencium bibir Azel. Mata Azel membulat sempurna, rasa kantuknya tiba-tiba saja menghilang. Setelah beberapa saat menyalurkan kasih say

