63.

2033 Words

"Za!!" Azel berteriak kesal karena Zavier tidak mau memelankan laju mobilnya. Padahal Azel sudah memintanya sejak tadi, mentang-mentang jalanan sedang kosong dan tidak ada rambu-rambu lalu lintas, Zavier jadi seenaknya saja. "Za ... Sayang jangan ngebut-ngebut dong," mohonnya dengan ekspresi semanis mungkin. Perlahan tapi pasti, mobil pun mulai memelan ketika mulai memasuki keramaian. Azel sangat berterima kasih untuk itu, jantungnya mulai berdetak dengan normal, tidak secepat saat diajak kebut-kebutan. "Kamu mau bawa aku ke mana?" Tanya Azel. "Kantor," Azel menurunkan sandaran kursinya untuk merebahkan diri, niatnya untuk lanjut tidur gagal karena ulah suami dan sahabatnya yang dengan sangat tiba-tiba bertemu, membuatnya khawatir. Alhasil sekarang ia masih merasakan kantuk. "Maaf k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD