Kejadian Buruk

988 Words

POV Raisha Aku muak dengan perkataan Mas Wiji. Bisa-bisanya dia datang dengan membawakan aku sebuket bunga tulip. Aku bukan Raisha penyuka bunga ini seperti dulu. Kubuang di tong sampah saat ia pulang. Berbicara tentang tanggungjawab, ck! Baru sekarang ia bilang merindukan Arman setelah kami dibuatnya menjadi gelandangan. Maksudnya apa datang ke sini dengan mencoba mengingatkan jika dia masih ayahnya anakku? "Sabar, Bu. Jangan terpancing, nanti luka Ibu lama sembuh," ucap Irma. *Iya, makasi. Aku hanya heran saja, untuk apa dia baru sekarang bertanya tentang anakku. Dulu, mana pernah ia memikirkan kami." "Namanya manusia, jika sudah terkena imbas baru menyesal, Bu. Nggak heran aku juga." Irma sepertinya paham yang aku maksud. Mungkin ia merasakan saat jatuh, gajinya otomatis berkuran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD