"Ada yang tahu rencana gue selain elo!" Kedipan heran berkali-kali nampak dari wajah Riki yang barusan tengah sibuk membuka-buka sebuah berkas di meja kerjanya. Apalagi sekarang? Tidak ia yang diminta menyambangi kantornya, kini Dimas datang sendiri. Seperti jelangkung saja, datang merepotkan pulang ninggalin pikiran. Sungguh, beban hidup Riki sudah banyak sejak dulu. Seharusnya ia tak k menambah beban diri dengan menjadi teman Dimas. Sungguh, ini adalah kesalahan yang sangat amat fatal yang pernah Riki lakukan. "Dan parahnya, orang itu temen kuliah Mawar yang kayaknya suka bahkan cinta mati sama dia. Enggak ngerti kenapa tuh cowok masih sanggup bertahan di saat gue udah ngejelekin Mawar, di saat gue udah bilang kalau kami pernah HS." Riki jadi salah fokus, lelaki itu mendongak dengan

