Dita, Kenapa?

2000 Words

*Membaca Al-Qur'an lebih utama* Aji beserta kedua putranya asyik menerbangkan layangan, bahkan meninggalkan Agil yang masih asyik menyantap bakso yang entah sudah berapa mangkok. "Ayah, punya adek tinggi banget." "Bagus, Dek. Memang kalau main layangan harus tinggi," sahut Aji tanpa melihat ke arah Arsya karena sedang asyik menerbangkan miliki putra sulungnya Rasya. "Ayah, punya adek tinggi banget," ujar Arsya kembali, bahkan kali ini dengan suara yang kuat. "Apa sih dek? Kan bagus kalau layangannya tinggi, ayah mau nerbangkan punya Abang dulu." Aji tetap tidak melihat ke arah anak bungsunya. "Tapi ayah, layangan adek kali." Aji langsung balik badan dan minat benang milik anaknya sudah terkulai lemas tidak setegang tadi, dan layangan yang berwarna merah itu sudah terlihat meng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD