Amukan

1616 Words

Terlihat wajah-wajah menegang itu, terutama dari wajah suamiku dan selingkuhannya. Dia sudah pasrah atas apa yang terjadi. Karena percuma takkan bisa menghentikan tindakan yang kuambil kali ini. Man Bian terus menggeleng dan sesekali meremas kepalanya. Bisa kubayangkan jika tak ada orang lain, tentu murka itu akan menghukum ragaku Apa kau pikir aku akan berhenti, tidak, Mas. "Tentu kalian sudah penasaran, bagaimana mungkin aku bicara omong kosong tanpa bukti. Tapi sebentar lagi kalian akan menyaksikannya sendiri, dan silahkan kalian menilainya masing-masing." Aku mengangguk pada Erick. Pria yang sudah siap di belakang kru itu mengangkat jempol, lalu pada layar besar tertera slide demi slide foto-fotoku yang lebam bekas perbuatan Mas Bian, serta foto dan video kebersamaan antara dia d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD