Kesadaran Ringga belum seratus persen terkumpul, pandangan mata Ringga masih kabur ketika berusaha membuka kedua matanya. Beruntungnya Ringga masih menggunakan sabuk pengaman yang membuat tubuhnya tidak terlempar keluar.
“Ringga, sadarlah Ringga,” Vega mengguncangkan tubuh Ringga. Ia sudah membuka pintu mobil tempat Ringga duduk.
Perlahan kesadaran Ringga mulai kembali, “Ssshh, aduh!” ucap Ringga menahan sakit di pelipisnya.
“Ringga, pelipis kamu berdarah. Ayo cepat lepaskan sabuk pengamannya, kita segera pergi dari sini, Zack sepertinya akan berubah, lihatlah kukunya yang mulai memanjang,” ujar Vega. Sambil menunjuk Zack yang tidak sadarkan diri akibat benturan yang keras, kepalanya bersandar di atas setir mobilnya.
Mendengar ucapan Vega, Ringga segera membuka sabuk pengamannya. Ia ti
