Part 2

937 Words
Perempuan cantik yang menyandang sebagai Ketua Osis SMA Satu Nusa, berdiri didepan toilet laki laki koridor kelas 11 dengan bosan, dirinya memainkan kuku kuku cantiknya yang terpoles kutek bening. Namun saat dirinya melihat seorang petugas kebersihan sekolah keluar dari toilet itu, dan menanyakannya, Kayra malah menjadi emosi, sebab kata petugas kebersihan itu, sejak 1 jam yang lalu tidak ada yang memasuki toilet selain dirinya yang bertugas. Kayra memutuskan untuk pergi kekantin mencari Zero. Karena biasanya anak anak yang bolos kalau tidak ketoilet, kekantin, ya paling aman rooftop. Tapi sudah jarang ada yang ke rooftop karena sekarang pintu menuju rooftop sudah dijaga Pa Ilham-si satpam gendut, sesuai permintaan Kayra selaku Ketua Osis Setelah sampai dikantin ternyata firasat Kayra dan Pak Anwar bener, Zero sedang asik makan dikantin tanpa rasa takut sedikitpun sambil bermain game mobile legend. Kayra berjalan dengan santai lalu menepuk tangannya, mengapresiasi keberanian anak baru tengil yang sialnya adalah chairmate nya. "Baru hari pertama masuk udah berani bolos mata pelajaran Pak Anwar aja" sinir Kayra dari arah belakang Zero yang asik makan sambil memainkan ponselnya yang tidak sadar bahwa Kayra sudah dibelakangnya "Terus?" Kayra menatap laki laki didepannya dengan tatapan tak percaya. What the? tadi dia bilang apa? Terus? cuma Terus? "Apa masalahnya sama lo?" tanya Zero sedikit kesal lalu langsung berdiri menghadap kearah Kayra dengan menaiki satu alisnya dengan gaya nya yang ugh terlihat badboy sekali "Apa masalahnya sama gue?" tanya Kayra mengulang pertanyaannya sambil menaiki satu alisnya juga "Oh mungkin lo lupa gue siapa. Gw Kayra Angelica Ketua osis di SMA Satu Nusa, sekolah baru lo" kata Kayra menyombongkan diri sambil mengulurkan tangannya ditambah senyuman sinis milik Kayra. sebenernya gue bukan cuma ketua osis tapi gue anak dari pemilik sekolah ini Zero membalas uluran tangan Kayra tak kalah angkuh sambil menaiki salah satu alisnya "Zero Raynold Brahmana, anak dari donatur terbesar disekolah ini" katanya meyombongkan diri sambil tersenyum miring penuh kemenangan. Kayra tertawa dalam hati melihat senyum kesombongan laki-laki didepannya ini. "Lo kira gue takut? pokoknya lo harus ikut gw keruang BP! Se.Ka.Rang!" ucap Kayra tajam sambil menarik pergelangan tangan Zero dengan kasar "Cih, ogah banget gue" kata Zero lalu melanjutkan memakan ketopraknya, yang sialnya sangat menggiurkan dimata Kayra "Gausah bikin emosi bisa?" tanya Kayra sebal menahan nafasnya, ia benar benar kesal. Namun Zero malah senang melihat ekspresi gadis didepannya yang sedang menahan luapan amarah "Ketoprak gue belum abis" Zero mencari alasan agar tetap berada dikantin. Kayra yang melihat Zero sengaja melama lamai makannya langsung duduk dihadapan laki laki itu dan menarik piring Zero sampai berada didepannya "Lama" Kayra langsung menarik sendok dari tangan Zero dan mengambil piring yang bersisa dua suap ketoprak Kayra dengan ganas langsung melahapnya dalam satu suapan penuh, lalu Kayra langsung menarik tangan Zero menuju ruang BP. Sial, ucap Kayra dalam hati. Saat mereka berbalik disana sudah ada Bu Kania yang berdiri sambil melototi mereka berdua "Bagus ya Kayra, anak yang paling dibangga banggakan disekolah ini sekaligus Ketua Osis berani bolos jam pelajaran?" kata Bu Kania dengan nada sedikit sinis dan menatap mereka berdua dengan tajam "Ditambah makan?" tanya Bu Kania lagi sambil melirik piring yang hanya tersisa sambal kacang bekas ketoprak milik Zero. "Dan kamu juga" katanya menatap Zero "Baru beberapa jam kamu sekolah disini sudah berani bolos?" tanya Bu Kania dengan tatapan sangar "Kalian berdua saya hukum" putus Bu Kania tegas dengan mata melotot seperti mau keluar "Berdiri ditengah lapangan sambil menghadap tiang bendera." tambahnya dengan nada tegas tak terbantahkan "Sambil menghormat" tambahnya lagi dan langsung pergi meninggalkan Kayra yang sudah pasrah dan Zero yang tetap acuh dengan hukuman yang tidak seberapa baginya. ----------------------------------------------------- Sudah satu setengah jam Kayra dan Zero berdiri dibawah tiang bendera dan mereka pun mulai kelelahan, kepanasan dan kehausan "Lo mau ikut gue kekantin nggak?" tanya Zero dengan nada dingin. Cepat sekali sifat laki laki didepannya ini berubah "Ogah. gara gara lo, gue dihukum dan sekarang lo ajak gue ketempat itu lagi?" kata Kayra masih dengan emosi. image nya sebagai Ketua Osis yang berprestasi dan jauh dari kata hukuman jatuh karena satu kesalahan yang ia perbuat "Yaudah kalau nggak mau" Zero pergi dengan acuh begitu saja meniggalkan Kayra "Ish coba tadi gue gak cari tuh anak tengil, mungkin gue lagi dikelas adem-ademan sambil didongengin Pak Anwar." gerutu Kayra kesal kepada dirinya sendiri Setelah 15 menit pergi kekantin, akhirnya Zero datang dengan membawa botol Aqua dingin digenggamannya. "Ni minum dulu" kata Zero sambil menyodorkan minuman dingin itu kedepan wajah Kayra Kayra menyipitkan matanya dengan waspada "Lo mau gue ditambah hukuman ya" kata Kayra menebak dengan tatapan menyelidik "Gue udah baik baik beliin minum. Tapi lo nuduh gue macem macem" Zero mulai kesal dengan perempuan yang satu ini. Cantik tapi otaknya selalu negatif kalau berhubungan dengan Zero "Yaudah terserah kalau nggak mau minum" tambah Zero, lalu menarik uluran tangannya "Ehh yaudah gue mau deh" kata Kayra terpaksa karena tenggorokan tidak bisa diajak kompromi. Zero tersenyum sinis saat melihat Kayra meneguk aqua hingga tersisa 1/4botol. Kayra langsung mengembalikan botol itu ketangan Zero dengan senyum tidak ikhlas sebenarnya "Thanks" kata Kayra pelan sambil mengembalikan botol itu kepada Zero, Dan dibalas dengan tatapan datar oleh Zero "Bagus ya Zero, hari ini kamu sudah berbuat dua ulah sekaligus ya?" Pak Anwar datang tiba tiba mengagetkan Zero dan Kayra bersamaan "Ehh tapi pak itu sa-" belum sempat Kayra menyelesaikan perkataannya Zero sudah menyela duluan "Yakan saya haus pak, orang tadi abis makan ketoprak saya belom minum, udah ditarik duluan sama Bu Kania kesini" Zero berusaha santai dengan guru yang baru ia kenal dihari pertama Pak Anwar menjewer telinga Zero "Ikut saya keruang BP" kata Pak Anwar tegas sambil memberikan tatapan tajam "Lah pa. Dikira enak abis makan ga minum" masih sempat sempatnya Zero berbicara "Diam Zero" kata Pa Anwar dengan nada datar sebenarnya "Dan kamu Kayra, kamu boleh masuk kelas" tambahnya lagi sebelum benar benar pergi keruang BP bersama Zero "Ehh tapi pak" kata Kayra dengan nada tidak terima karena bagaimanapun yang minum itu Kayra bukan si tengil Zero Dasar Zero begooo , orang gw yang minum dia malah ngaku ngaku gerutu Kayra kesal karena kebodohan yang dilakukan Zero
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD