Part 3

985 Words
Hal yang paling ditunggu selain bel istirahat oleh para siswa adalah bel pulang. Seperti mendengar adzan di hari puasa, begitulah bunyi bel disaat sekolah. Semua siswa merapikan buku dan alat tulis, ada yang tergesa gesa, seperti ingin segera keluar dari kelas dan ada juga yang santai. Kayra berjalan melewati koridor kelas XI, ia mencari ketiga sahabatnya untuk pulang bersama dengannya seperti biasa. "Kayraaa" panggil seseorang yang Kayra lihat baru turun dari tangga atas kelas XII "Pulang sama gue yuk" tiba tiba laki laki dengan paras wajah yang bisa dibilang lumayan tampan itu menghampiri Kayra. Dia Lucas, laki laki dengan bet kelas XII IPS yang suka sekali menggodai Kayra. Entah beneran suka atau hanya sekedar menggodainya. Kayra bahkan malas untuk menanggapi berbagai macam godaan yang dilontari kaum adam, terutama Lucas. Sebenarnya Lucas tidak pernah berbuat macam macam, selain mengajak Kayra pulang bersama atau sekedar menggodanya jika bertemu dikantin atau dikoridor. "Ups misi misi" Yessie mendahului Olive dan Nanda untuk mendekat kearah Lucas dan Kayra "Sorry nih ka" Nanda ikut menyeletuk "Kayra pulang sama kita kita" giliran Olive yang membuka suaranya. Kayra menghela nafas lega. Teman temannya datang disaat yang benar benar pas. Uh jadi makin sayangkan. Kayra memasang wajah pura pura tidak enak hati sambil menatap Lucas yang berada didepannya, laki laki itu sudah memasang wajah sebal karena selalu kalah start oleh sahabat sahabat cantik Kayra "Sorry nih kak, gue pulang bareng mereka" kata Kayra sopan dan keempat perempuan cantik itu langsung meninggalkan Lucas yang memasang wajah melas "Okey hati hati cantik" Kayra hanya memasang senyum terpaksa lalu pergi meninggalkan Lucas dikoridor kelas XI IPA Selama perjalanan pulang di mobil hanya ada suara musik dari radio, ketiga temannya asik dengan handphone nya masing masing. "Eh Kay." panggil Olive membuat Kayra sedikit menoleh, ia masih fokus ke jalanan. Karena ia bukan hanya membawa 1 nyawa melainkan 4 nyawa, mana cantik semua kan. "Gue liat lo tadi dihukum ya?" tanya Olive memecahkan keheningan, Kayra hanya membalas dengan deheman saja. Pasti setelah ini teman temannya histeris mendengar ia dihukum dengan si anak baru itu. Laki laki tengil yang sialnya menjadi chairmate nya dan Laki laki yang dihari pertama  "Sama si ganteng itu kan? yang anak baru itu kan? Yang pagi pagi udah tenar" tanya Yessie beruntun tanpa rem dengan mata berbinar binar membuat Kayra memasang muka malas. Yaampun kenapa semua siswi di SMA Satu Nusa memujanya dihari pertamanya bersekolah sih. Apa yang membuat Zero, si laki laki ber otak nol seperti namanya, begitu dipuja kaum hawa SMA Satu Nusa? "Apa? ganteng? mata lo katarak ya Yes?" kata Kayra membenarkan kata kata Yessie, Kayra menatap Yessie melalui kaca mobilnya.  "Yaelah Kay, buka mata mu nak. Zero bibit unggul woi, camkan, bibit unggul, bahkan paling unggul diangkatan kita, di SMA kita deh. Ga mungkin lo gasuka, belum suka palingan. Masih ketutup aja itu mata lo" kata Nanda sedikit pedas, pasalnya diantara mereka berempat, Kayra lah yang sangat sulit menyukai seorang laki laki. Karena bagi Kayra, masa SMA nya sangatlah berharga, apalagi ia Ketua Osis, waktunya akan ia dedikasikan untuk sekolah, bukan untuk laki laki yang mungkin akan menyusahkannya. "No, No, No. Gaakan deh kayanya. Kalian pada gila ya?!" "Lo yang gila beneran dah" Kayra memilih diam kembali fokus kejalanan "Jadi kalau gue gebet boleh nih Kay?" tanya Olive sengaja memulai lagi. Ia ingin sahabatnya merasakan jatuh cinta. Karena bagaimanapun jatuh cinta adalah hal yang sangat menegangkan, semua rasa akan dirasakan pada saat itu. "Elah. Siapa dia siapa gue, gebet gebet aja." Balas Kayra sedikit nge gas, membuat ketiga sahabat nya malah menahan tawa melihat respon Kayra "Jah sewot" teriak ketiga sahabat Kayra sambil tertawa keras Kayra menginjak rem mobilnya perlahan lalu menepi "Jangan sampe kalian gue turunin disini ya" ancam Kayra kepada ketiga sahabatnya. Tidak ia tidak sejahat itu, ia hanya kesal sedikit, dan mengerjai balik ketiga sahabatnya adalah bagian dari otak picik Kayra "Eehh tayi lah. Ini masih jauh gila" kata Nanda dengan tatapan horor menatap sekeliling jalanan "Jahat lo ya." kata Olive sambil memasang wajah cemberut "Ga lucu ah panas panas gini naik ojek online" Yessie membuka suara juga Kayra tersenyum penuh kemenangan "Makanya jangan ajak ribut" kata Kayra bangga lalu langsung menancap gas mobilnya kembali Kayra, Nanda, Olive dan Yessie. Terlahir dikeluarga yang berkecukupan, tinggal di satu kompleks elite yang sama. Apalagi keempat Ibu mereka, saling mengenal karena satu arisan. Kayra bersyukur sejak kecil sudah mengenal ketiga manusia yang ternyata memiliki kadar kegilaan seperti dirinya. Apalagi keempat orangtua mereka saling mengenal membuat mereka berempat mudah dibebaskan pergi kemanapun.                                                                                  ----------------------------------------------------- "BANG KEN, KAYRA PULANG" teriak Kayra memenuhi ruang tamu. Dengan senyum cerahnya membuat perempuan itu terlihat semakin cantik walaupun tampilannya tidak serapih saat pagi tadi ia meninggalkan rumah untuk pergi sekolah "Kayra berisik sayang " tegur Kenzo saat mendengar adiknya teriak, seperti biasanya. Kalau Kayra tahu Kenzo ada dirumah, setiap pulang, Kayra akan berteriak memenuhi seisi rumah bertingkat 3 itu. Kayra melepas sepatunya sambil membalas ucapan Kenzo yang ia belum lihat wujudnya namun suaranya dapat terdengar "Yailah tiap hari juga aku begini, paling yang denger cuma lo, Bi Sumi sama Pa Asep Pa Karip" jawab Kayra lalu mencari keberadaan laki laki yang berstatus sebagai abangnya "Yakin cuma kita?" tanya Kenzo dengan aksen geli. Adiknya belum menyadari keberadaan teman temannya. Begitupun dengan ketiga teman Kenzo yang ada dan mendengar teriakan gemas milik adik Kenzo "Lah emang ada siapa?" tanya Kayra bingung "Setan gitu" jawab Kayra lalu tertawa sedikit. "Anjir" Kayra berjengit kaget. Kenzo yang mendengar ucapan kasar dari mulut adiknya langsung mengubah tatapan gelinya dengan pelototan tajam. Sedangkan tiga orang lainnya mengeluarkan cengiran ala mereka sendiri sendiri "Ups Im so sorry Bang Ray, BangJov dan "kata Kayra menggantungkan kalimatnya karena sedikit bingung karena ada temen baru Kenzo. Entah teman baru, entah Kayra yang belum pernah melihat. "Zero?" Lagi lagi Kayra menjerit. Melihat wajah tengil yang sangat amat minta di tonjok, serta baju berlogo SMA Satu Nusa yang masih melekat ditubuh pria itu. Zero yang dari tadi sibuk dengan ponselnya, saat merasa namanya disebut mengalihkan pandangannya kearah suara itu, suara yang pernah Zero dengar "Lo?!" kata Zero ikut kaget "Kalian udah saling kenal?" Jov membuka suara "Asik, gausah abang kenalin lagi berarti kan" Kenzo tersenyum memandang adiknya. Kayra hanya memasang wajah tak mengerti lalu melenggang pergi. Kayra lebih memilih kekamar karena tubuhnya ini sudah merengek minta tidur sejak tadi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD