bc

BEHIND THE SCENES (Bahasa Indonesia)

book_age16+
661
FOLLOW
4.6K
READ
billionaire
dominant
scandal
goodgirl
popstar
heir/heiress
drama
bxg
first love
secrets
like
intro-logo
Blurb

Jeffrey J. Kendrick (31) seorang pewaris, putera mahkota dari pemilik sebuah perusahaan otomotif terbesar di dunia, Ken Motor Corporation. Seorang milyarder yang tiba-tiba tertarik dengan Zeta Lee (26), anggota Girl group asal Korea Selatan, Crown Queen. Awalnya Jeffrey pikir ia tertarik pada gadis itu hanya karena ketertarikan secara fisik saja, tapi ternyata siapa yang akan menyangka jika ketertarikannya ternyata lebih dari itu?

Hingga suatu fakta membuat Jeffrey sadar, ternyata takdir Tuhan begitu indah.

Kisah seperti apa yang akan terjadi antara Milyarder posesif dan Idol seksi ini?

chap-preview
Free preview
PROLOG
  Orang-orang mungkin berpikir menjadi seorang idola itu mudah. Semua orang memandang bahwa menjadi sosok idola itu satu hal yang sangat mudah, apalagi untuk seorang perempuan. Terkadang karena banyaknya desas-desus di luar sana membuatnya di pandang sama rata seperti itu.   Contohnya tentang isu-isu mengenai beberapa idola perempuan yang ternyata simpanan pejabat, simpanan petinggi perusahaan dan juga isu-isu lain yang membuatnya mudah untuk debut. Apalagi ia bukan dari kalangan yang sangat berada yang memiliki orangtua sebagai sponsor atau banyak sponsor lain yang ingin membiayai debut. Banyak orang yang berspekulasi buruk tentangnya dan mengorek latar belakang kehidupannya.   Namun Zeta tak pernah pantang menyerah. Berbekal visual, bakat dan juga tekad ia berjuang menjadi trainee hampir selama tujuh tahun sampai akhirnya ia debut bersama grupnya sekarang. Crown Queen.   Debut-nya tidak bisa di bilang sukses besar tapi tidak bisa dikatakan gagal. Crown Queen debut sewajarnya pendatang yang mendapat sambutan baik. Tidak seperti grup dari agensi lain yang mendapatkan perhatian yang besar hingga mengantarkan mereka mendapatkan banyak penghargaan besar. Mendapatkan satu sampai tiga penghargaan besar membuat Zeta banyak bersyukur. Sebab dengan begitu ia merasa perjuangannya tak sia-sia.   Setelah satu tahun, dua tahun hingga tiga tahun berlalu banyak grup baru yang membuat perhatian publik teralihkan. Mereka benar-benar harus berjuang mendapatkan perhatian publik agar tak terlupakan seperti grup-grup seusia grup mereka yang memilih untuk bubar karena merasa gagal. Sementara mereka beruntung bisa bertahan hanya karena memiliki penggemar setia yang tak pernah absen memberikan mereka support penuh.   Akan tetapi bukan hanya itu yang Zeta hadapi. ketika seseorang memiliki banyak penggemar tentu saja akan selalu ada orang yang menjadi pembenci. Tak hanya satu atau dua, sejak debut ia merasa memiliki banyak, bahkan terlalu banyak haters yang harus ia hadapi. Alasannya sangat beragam, terkadang karena pembagian part-nya yang terlalu banyak sementara member lain sedikit, atau alasan lain yang sebenarnya tak masuk akal.   Ada yang mengatakan dirinya sok cantik, sok manis dan terlalu manipulatif. Padahal dirinya tidak pernah berusaha seperti itu. Ia justru selalu memperlihatkan dirinya yang apa adanya, ia tidak pernah berusaha menjadi orang lain. Ia bukan Chloe dan Summer yang di paksa harus menjaga image oleh perusahaan, ia juga bukan Juliet yang memang sangat pendiam. Ia hanyalah Zeta, apa adanya dirinya yang memang cenderung ceria, banyak bicara dan banyak tertawa.   Zeta merasa dia tidak pernah berusaha menjadi sok cantik, ia bahkan sering kali menunjukan wajahnya yang tanpa make up agar dirinya tidak di anggap sok cantik. Tapi ternyata justru di mata orang lain salah. ketika ia tak menggunakan riasan, orang-orang menilai ia hanya pamer kecantikannya saja.   Zeta merasa ia tak pernah benar dimata orang-orang, selalu saja ada yang salah dengan dirinya. Beruntunglah ia memiliki penggemar yang begitu menyayanginya dan selalu memeberinya semangat, mereka juga yang selalu membelanya ketika ia tak bisa melakukan pembelaan sama sekali. Sehingga ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk para penggemaarnya, berusaha tampil sempurna dan tak memberikan celah cacat yang akan membuat para penggemarnya kecewa.   “Zeta ... ingat, tak akan pernah ada yang sempurna. Kau bisa saja bekerja keras tapi jangan pernah memforsir dirimu sendiri melampaui batas. Tubuhmu memiliki hak untuk beristirahat, pikiranmu juga.” Ujar Hana, sang manager setiap kali melihat Zeta terlihat kelelahan setelah melakukan aktivitasnya.   Zeta hanya bisa tersenyum, lalu mengangguk kecil.   Sampai kapanpun ... Zeta bertekad ia tak akan pernah menyerah, ia tak akan pernah lelah untuk terus beraktivitas. Demi tujuannya ... demi seseorang yang ... ia sayangi.         . . .         “Pembukaan cabang Ken Motor Corporation di Korea Selatan sembilan puluh sembilan persen rampung di bangun. Mr. Kendrick hanya perlu memeriksa kembali untuk melihat detail secara langsung sebelum benar-benar di buka. Pihak manager yang bertugas di Korea Selatan juga sudah menunggu kedatangan anda. Mr. Han mengatakan siap menyambut kedatangan anda Mr. Kendrick.”   Ducan Kendrick mengalihkan pandangan pada sang putera yang persis berada sofa yang berada di tengah ruangannya. “Jeff, bagaimana menurutmu?”   Jeffrey mengalihkan pandangan. “Bagus. Lebih baik di lihat lebih dulu, untuk memastikan detailnya sesuai dengan yang kita inginkan.”   “Bukan begitu maksudnya. Kau tak ingin pergi melihatnya sendiri? Perusahaan itu perusahaan milikmu.”   Jeffrey menatap Ducan lalu menghela nafas panjang. “Jika memang anda menginginkan saya pergi, akan saya lakukan.”   Ducan menghela nafas lalu menatap sekretarisnya. “Akan kuberikan jawabannya nanti, keluarlah.” Ujarnya seraya beranjak duduk di hadapan Jeffrey yang sedang duduk di atas sofa yang menghadap ke arah pemandangan kota melalui jendela besar di ruangan itu.   “Kenapa? Ada yang kau pikirkan?”   “Aku merasa terlalu berlebihan jika Papa memberikan perusahaan itu padaku Pa. Aku tidak merasa pantas mendapatkannya.” Ujar Jeffrey, lalu mengalihkan pandangan pada sang ayah.   “Kau anakku, kau akan mendapatkan seluruh perusahaan Kendrick. Mengapa kau selalu merasa tak pantas? Apa masalahmu?”   Jeffrey termenung. Sejak dini ia memang dilatih dan dididik untuk menjadi seorang pewaris, untuk menjadi seorang pengusaha. Sebenarnya ia pun tidak pernah merasa keberatan, ia tidak pernah merasa terpaksa menjalani ini semua. Akan tetapi semakin hari berlalu ia merasa semuanya terlalu membebaninya, apalagi ketika satu persatu orang-orang terus menggunjingnya.   Orang-orang terus mengatakan bahwa dirinya tidak pantas, tidak kompeten dan tidak memiliki gagasan yang jelas, yang lebih parahnya ia di katakan tidak memiliki bakat dalam berbisnis dan tak akan pernah bisa memajukan perusahaan.   Awalnya Jeffrey berpikir bisa mengabaikan semua hal itu. Namun seiring waktu berjalan semua ucapan orang-orang itu sangat mengganggunya, mengganggu pikirannya sampai mempengaruhi kinerjanya. Membuatnya menjadi benar-benar tidak memiliki kekuatan, tidak memiliki apapun sekalipun kepercayaan diri yang selama ini ia miliki.   “Aku masih terlalu muda Pa ... mungkin nanti setelah satu sampai tiga tahun ke depan. Aku akan siap memimpin. Sekarang aku harus benar-benar memantaskan diriku. Aku harus membuat diriku pantas menjadi pemimpin. Aku harus seperti Papa, pemimpin yang begitu profesional dan sangat di segani. Aku tak ingin dipandang sebagai pemimpin yang tidak kompeten dan mendapatkan posisi hanya karena sebuah privilage dari ayahnya. Aku ingin menjadi pemimpin yang memang pantas dan diakui semua orang bahwa aku memang pantas berada di posisi itu.”   “Siapa yang mengatakan kau tak pantas? Siapa yang berani membicarakanmu seperti itu? Kau anakku. Tentu saja aku akan memberikan hak istimewa itu. Mereka tak memiliki hak menghakimimu.”   Jeffrey menghela nafas seraya tersenyum tipis. “Tak perlu tersinggung Pa, Jeff tahu itu resiko yang harus Jeff tanggung. Ketika Jeff sukses orang-orang pasti akan mengatakan kesuksesan Jeff hanya karena Jeff anak orang kaya, hanya karena Jeff pewaris. Tapi ketika Jeff tak sukses, mereka akan mencerca Jeff dan mungkin mengatakan kalian gagal mendidik Jeff. Jadi ... biarkan Jeff benar-benar belajar semuanya sedikit demi sedikit Pa ... Jeff hanya ingin Jeff benar-benar memantaskan diri, Jeff akan membuktikan bahwa Jeff memang pantas dan ... Jeff janji tiga tahun kedepan. Jeff akan memikirkan tentang menjadi pemimpin. Untuk sekarang ... Jeff belum bisa.”   Ducan menepuk pundak Jeff, lalu merematnya sesaat sebelum mengangguk. “Papa mengerti, maaf Papa terlalu memaksakanmu. Papa akan menunggu sampai kau siap sedikit demi sedikit menggantikan Papa.”   Jeffrey bisa saja bersikap arrogant, bisa saja ia mengambil alih semua yang akan Ducan serahkan padanya dari sekarang. Hanya saja ia tahu diri. Ia juga tak ingin menghancurkan perusahaan orangtuanya yang sudah susah payah orangtuanya bangun.   Satu ... dua sampai tiga tahun. Jeffrey benar-benar belajar banyak hal. Setelah kuliahnya selesai ia benar-benar fokus pada perusahaan. Mempelajari semuanya tanpa lelah dan tanpa gentar lagi. Perlahan ketika satu persatu project yang ia tangani sukses para petinggi perusahaan mulai memperhitungkannya, ia mulai di akui dan di pandang layak. Mereka tak lagi memandangnya rendah, tak lagi ada kata tak pantas, tak kompeten dan tak profesional. Mereka semua perlahan mengaguminya, mengakui eksistensinya dan juga bakat berbisnis yang ia miliki.   Penghasilan perusahaan melonjak naik karena project-project besar yang ia tangani, tahun ini pun ia mulai memimpin salah satu cabang perusahaan yang berada di California. Memang belum sebesar perusahaan utama, namun semenjak ia berada di sana, perusahaan itu perlahan bangkit dan memperlihatkan taringnya.   Kesuksesan karirnya tentu saja akan selalu beriringan dengan banyak orang yang mencari perhatian padanya. Banyak diantara rekan bisnis atau bahkan rekan bisnis orangtua mereka yang ingin menjodohkan anak mereka dengannya. Namun ... Jeffrey, lelaki berhati dingin itu tak pernah memikirkan sekalipun tentang pasangan.   Ah! Bukan tidak. Tapi belum. Ia belum memikirkan apapun tentang pasangan. Ia belum terpikirkan sesuatu tentang pendamping hidup.   Tidak ... sedikitpun terpikirkan olehnya sekarang ini. Mungkin ... sampai nanti. Sampai seseorang berhasil masuk menerobos pertahanan hatinya, mengisi hatinya, menginvasi seluruh ruangan yang ada di hatinya.     Sampai ... seseorang itu datang ... seseorang yang akan menjadi pusat dunianya, pusat kebahagiaannya, seseorang yang akan menjadi orang yang paling ia prioritaskan.        

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Rewind Our Time

read
161.6K
bc

The crazy handsome

read
465.4K
bc

Married By Accident

read
224.4K
bc

My Hot Boss (Indonesia)

read
661.7K
bc

f****d Marriage (Indonesia)

read
7.1M
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
463.0K
bc

See Me!!

read
87.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook