Walau Annita tidak menyadari, Alfi sedari tadi memperhatikannya dari jauh. Memastikan istrinya itu baik-baik saja, apalagi sedang hamil muda. Ia sampai mengikuti ke toilet perempuan, tapi sengaja tidak mendekat. Hanya mengamati dari jauh. Namun, saat mendengar omongan orang-orang di dalam toilet dan terlebih didengar oleh istrinya yang berdiri di ambang pintu membuat emosi Alfi mendadak naik ke permukaan. Rasanya ingin selaki, ia bungkam semua mulut orang-orang yang berbicara seenaknya itu mengenai istrinya. “Kamu beneran gakpapa, kan?” Tanya Alfi melepaskan pelukannya, “iya, gakpapa.” Balas Annita tersenyum lembut. “Ehm,” keduanya kompak menoleh kaget, menatap sosok cantik yang kini mendekat dengan mengamati Annita dari atas kepala sampai ujung kaki dengan sorot mata dinginnya. “Kena

