1

514 Words
Brakkk! Maya terus memukuli Nadira menggunakan gagang sapu tangan sedangkan Nadira melindungi kepalanya agar tidak terkena pukul oleh Maya. " Ampunn ma " ucap Nadira lirih " Dasar kamu anak gatau diri!" ucap Maya yang terus memukuli Nadira hingga bringass " Iya ma aku ga akan ulangi lagi " ucap Nadira Setelah merasa puas Maya melempar sapu ke sembarang tempat " Awas aja kamu mengadu lagi sama ayah kamu aku pasti kan kamu mati saat ini juga " ucap maya emosi nya masih menggebu gebu lalu meninggal kan Nadira yang meringkuk dilantai Nadira lalu bangkit ia melihat tangannya yang merah merah akibat pukulan dari ibu tirinya itu " Andai ada mama disini pasti aku bahagia " ucap Nadira dalam hati Nadira mengobati tangannya sendiri mungkin ia sudah biasa diperlakukan kaya gini karna masalah hal sepele Nadira keluar dari kamar nya dimeja makan ada Kaka tirinya Nadira bernama Susi ia sebelas dua belas dengan ibu nya sama sama tidak memperlakukan Nadira dengan baik padahal Nadira lah yang tuan rumah disini bukan mereka " Dir tolong ambilin minum " ucap Susi " Baik " ucap Nadira Nadira pergi ke dapur ia melihat mbok Iyem sedang cuci piring Menyadari keberadaan Nadira lalu mbok Iyem menatap Nadira ia langsung tertuju ke tangannya Nadira " Yaallah non tangan non kenapa " ucap mbok Iyem " Hm biasa mbok " ucap Nadira " Maafkan mbok nak mbok gabisa bantu kamu " ucap mbok Iyem Ia tidak tega melihat majikan nya di perlakukan seperti itu namun mbok Iyem tidak bisa berbuat banyak karna ia sudah diancam kalau sampai papa nya tau apa yang dilakukan oleh maya pastinya mbok Iyem akan dipecat " Iya gapapa mbok yang jelas doain aja biar aku sehat terus ya " ucap Nadira " Iya non " ucap mbok Iyem " Aku tinggal dulu ya mbok takut Susi marah" ucap Nadira membawa dua gelas air putih menggunakan nampan Lalu Nadira memberikan dua gelas air putih tersebut Susi hanya melirik nya sekilas lalu kembali makan tanpa menawari Nadira " Mau ?" Ucap Susi Nadira hanya tersenyum padahal ia sangat lapar sekali "Beli " ucap Susi dengan menjulurkan lidah nya Nadira kembali kedapur untuk menaruh nampan tersebut ia membuka lemari mencari makanan Mata Nadira berbinar ternyata ada satu bungkus mie instan didalam lemari tersebut " Non masak apa " ucap mbok Iyem " Masak mie mbok aku lapar " ucap Nadira "Sini biar mbok yang masakin " ucap mbok Iyem " Tidak usah mbok makasi ya" ucap Nadira Nadira memasak mie setelah 10 menit mie pun matang Nadira tidak sabar untuk mencicipinya lalu ia pergi kekamar nya Kamar Nadira pun dekat dengan dapur ukurnya hanya cukup satu kasur lemari baju dan lemari belajar aja padahal papa nya sudah saran kan untuk pindah kekamar yang lebih besar namun Nadira tidak mau ia sangat nyaman di kamar tersebut Didalam kamar nya Nadira makan mie yang sudah di masak nya walaupun hanya sebungkus mie instan Nadira tetap bersyukur karna masih banyak orang yang tidak bisa makan Melihat itu mbok Iyem menitihkan air matanya " Kelak kamu akan bahagia non" ucap mbok Iyem
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD