Setelah selesai Nadira langsung keluar dari kamar nya perutnya sangat kenyang sekali namun Nadira mendengar suara mobil ia tau pasti papanya sudah pulang Nadira membukakan pintu lalu menyambutnya
" Papa " ucap Nadira memeluk papanya
" Anak papa " ucap pa Bram membalas pelukan Nadira
"Papa tumben pulangnya malam sekali " ucap Nadira
" Papa tadi lembur nak banyak pekerjaan yang menumpuk di kantor " ucap pa Bram
" Hm yaudah papa udah makan ?" ucap Nadira
" Belum sayang, kamu udah makan ?" ucap pa Bram
" Aku udah makan baru saja beres " ucap Nadira
" Oh yasudah papa kekamar dulu ya mau ganti baju " ucap pa Bram
" Iya pah " ucap Nadira
Sepeninggalan pa Bram Nadira langsung pergi ke ruang makan ia menyiapkan makanan untuk papanya namun Susi tidak suka melihat Nadira dari awal ia datang dirumah ini
" Inget jangan cari muka sama papa " ancam Susi
Nadira hanya mengangguk ia tidak mau mencari ribut walaupun Susi yang salah pastinya Nadira yang akan disalahkan
Nadira sengaja menggunakan baju lengan panjang agar tidak diketahui oleh papa nya
Didalam kamar pa Bram melihat istrinya sedang berbaring dikamar nya sambil memainkan ponsel miliknya melihat suaminya sudah datang Maya langsung menaruh ponselnya diatas nakas
" Kamu sudah makan mas?" ucap maya
" Belum, kamu sudah makan ?" Ucap pa Bram
" Sudah, tadi sama Susi Nadira juga ikut " ucap Maya
" Alhamdulilah " ucap pa Bram
Mendengar itu Bram sangat senang berarti ia tidak salah memilih istri nya karna istrinya sangat sayang kepada Nadira.
Bram pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya tidak lama Bram keluar dari kamar mandi lalu pergi keruang makan
Dimeja makan Nadira sudah menyiapkan berbagai macam makanan
" Makasi syang " ucap pa Bram
" Sama sama pah " ucap Nadira
Nadira menemani papanya makan sedangkan Susi sudah pergi kekamar nya
" Nak? " ucap papa setelah selesai makannya ia mengelap mulutnya menggunakan tissu lalu membuang nya di piring nya
" Gimana perlakuan mama baru mu sama kamu ?" Ucap pa Bram
Ditanya begitu Nadira reflek menjatuhkan sendok
" Maaf pah, alhamdulilah baik " ucap Nadira menutupi padahal sebaliknya
" Tapi mama kamu ga nyakitin kamu kan ?" ucap pa Bram
" Ga pah " ucap Nadira
" Alhamdulilah papa sangat beruntung memilih dia karna dia bisa menerima papa dan bisa juga menerima kamu " ucap pa Bram
Sedang kan Nadira hanya tersenyum kecut ia membereskan bekas bekas makanan mamanya Kaka tirinya sama papanya setelah beres Nadira pamit untuk kekamar nya
" Pa aku kekamar dulu ya " ucap Nadira
" Iya nak " ucap papa sambil mengecup puncak kepala nya
Nadira hanya tersenyum
Didalam kamar Nadira menatapi foto almarhum sang ibu tercinta
"Maa aku kangen" ucap Nadira
Nadira di tinggal ibunya tepat umur 10 tahun ibunya menderita penyakit asma.
Namun selang 2 tahun ibunya meninggal papa membawa Maya kerumahnya untuk meminta restu kepada Nadira untuk menikah dengan Maya dari awal Nadira tidak mau mempunyai ibu tiri ia belum bisa melupakan almarhum ibunya itu namun Maya dengan sigap mendekati Nadira sampai sampai Nadira setuju karena awalnya Maya itu sangat baik dan perhatian.
Pernikahan papanya pun berjalan dengan lancar Nadira tidak menaruh curiga kepada ibu tirinya tersebut .
Papanya dan Nadira bahagia mempunyai ibu tiri yang merasa jadi ibu kandung namun sikap itu berubah semenjak papanya pergi ke luar kota ia sering diperlakukan yang tidak senonoh oleh Maya sang ibu tiri namun kalau sampai nadira membuka mulut tidak segan segan Maya ingin melenyapkan papa nya itu
Makanya sampai sekarang Nadira hanya bisa diam menunggu tuhan untuk membongkar semuanya tanpa harus Nadira membuka mulutnya