Nadira bangun pukul 4 subuh ia sebelum sekolah harus mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu walaupun ada mbok Iyem namun tidak terpengaruh
Nadira pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri lalu ia mengambil wudhu karena sebentar lagi akan adzan subuh
Adzan subuh berkumandang Nadira siap siap untuk menunaikan ibadahnya
Selesai solat ia berdoa agar ia ibu tirinya bisa kembali seperti dahulu
Nadira pergi kedapur untuk mencuci piring setelah selesai semua ia langsung memasak untuk Maya Susi dan pa Bram
Namun Nadira di tahan oleh mbok Iyem
" Udah biar mbok aja kamu kan dari pagi bangunya sebentar lagi sekolah " ucap mbok Iyem
" Tenang aja mbok masih lama ko ini baru setengah 6" ucap nadira
Tiba tiba tangan nadira begitu sakit akibat pukulan semalam oleh Maya ia ingin memberitahu papanya namun ia takut
Nadira hanya bisa menahan nya mbok Iyem melihat gerak gerik Nadira langsung menyeret Nadira ke dapur
" Sakit ya non " ucap mbok Iyem
" Sedikit mbok sebentar lagi juga sembuh " ucap Nadira sambil tersenyum
" Yang sabar ya non " ucap mbok Iyem
"'iya mbok " ucap Nadira
Lalu Nadira pergi ke kamar nya untuk berganti baju
Nadira sudah siap menggunakan seragam putih abu abu ya itu rambutnya sengaja terurai dia mempoleskan bibir tipis nya menggunakan lipbam
Nadira pergi meninggalkan kamar lalu setelah melewati ruang makan Nadira dipanggil oleh papanya
" Sayang ?" ucap pa bram
" Kenapa pah?" ucap Nadira sambil melirik ibu tiri dan Kaka tirinya itu dibalas dengan lirikan tajam
" Sini sarapan bareng " ucap pa Bram
Sambil menepuk nepuk bangku disebelah nya karna Maya ada disebelah kanan sedangkan Susi disebelah Maya
Lalu Maya menatap tajam mengisyaratkan agar tidak duduk disitu Nadira paham akan kode tersebut
" Gausah pah aku langsung berangkat aja ya " ucap Nadira
" Udah sini kamu papa liat akhir akhir ini kamu tidak pernah sarapan bareng kita " ucap pa Bram
Pa Bram bangkit dari tempat duduk nya itu lalu ia merangkul anak kesayangannya untuk duduk di bangku sebelah kirinya
Nadira hanya bisa menunduk ia tidak mau menatap Maya
Melihat sikap Nadira aneh pa Bram langsung menanyai nya
" Kamu kenapa kaya ketakutan gitu? " ucap pa Bram
" Biasa pah semalam dia abis mimpi buruk mungkin kebayang bayang dengan mimpinya itu " ucap Maya
" Beneran sayang?" Ucap pa Bram sambil mengusap kepalanya
"Iya pah semalam aku mimpi buruk " ucap Nadira menutupi kebusukan maya dan Susi
Maya dan Susi tersenyum kemenangan
" Yaudah kamu jangan takut lagi disini udah ada papa mama dan Kaka kamu " ucap pa Bram
" Iya pah" ucap Nadira
" Ohya nanti papa akan pergi ke Surabaya selama satu Minggu kamu gapapa papa tinggal ?" Ucap pa Bram
Sebenarnya Nadira ingin ikut pa Bram ke Surabaya namun itu tidak mungkin bagaimana ia nanti akan bersekolah
" Iya pa gapapa " ucap Nadira dengan senyum terpaksa
" Yaudah nanti papa beliin oleh oleh yaa buat kalian bertiga " ucap pa Bram
" Asiiikk " ucap Susi dengan girang
Umur Nadira dan umur Susi tidak jauh berbeda hanya 2 tahun saja tetapi Susi masih seperti anak kecil yang suka ingin dimanja
Selesai sarapan Nadira pamit ke papa nya dan mamanya itu ia tidak lupa cium tangan sebagai bentuk penghormatan
" Aku berangkat ya pah " ucap Nadira
" Kamu ga bareng sama Kaka kamu ?" ucap pa Bram
" Ngga pah aku bisa naik sepeda yaudah aku berangkat assalamualaikum" ucap nadira
" Waalaikum salam " ucap pa Bram
Jarak dari rumah Nadira ke sekolah tidak terlalu jauh karna ia sengaja agar sewaktu waktu ia bangunnya kesiangan bisa langsung lari menurutnya begitu
Nadira menaruh sepeda diparkiran seperti biasa
Lalu ia pergi ke kelas suasana kelas sangat ramai tidak lupa menyapa kedua sahabat nya itu
" Pagii sel" ucap Nadira
" Eh iya dir baru sampai?"ucap selvi
"'iyaa baru sampai" ucap Nadira
Mendudukan diri ke bangku nya itu
" Dir tadi dapet salam dari Kaka kelas " ucap putri
" Hm waalaikum salam " ucap Nadira
" Lo jadi cewe jangan dingin dingin amat nanti gada yang suka loh" ucap putri
" Jodoh udah ada yang ngatur put tenang aja " ucap Nadira
Nadira disekolah memang terdengar ceria,humble dengan siapapun makanya banyak yang suka dengannya selain itu Nadira juga mempunyai paras yang sangat cantik
Karna Nadira turunan turki- Bogor
" Dir " ucap putri
" Kenapa ? " Ucap Nadira
" Di panggil sama Bu Sinta" ucap putri
Nadira pun bangkit dari tempat duduk nya langsung pergi ke ruang guru untuk menemui guru tersebut
" Assalamualaikum " ucap Nadira dengan sopan tidak lupa ia mencium tangan dengan takzim
" Waalaikum salam kamu Nadira ?" Ucap Bu Sinta
" Iya Bu ada apa ya ?" Ucap Nadira
" Silahkan duduk terlebih dahulu " ucap Bu Sinta
Nadira menuruti perkataan dari Bu Sinta
"Ibu ingin minta tolong sama kamu besok akan ada murid baru pindahan dari Semarang tolong antar kan kekelas kamu ya " ucap Bu Sinta
" Baik Bu " ucap Nadira sopan
" Terimakasih yaa " ucap Bu Sinta
" Baik Bu sama sama saya pamit ya " ucap Nadira lalu meninggalkan ruangan tersebut
Dikoridor sekolah ia menimang nimang ia ingin sekali mengikuti pertukaran siswa ke luar kota namun pasti tidak diperbolehkan sama ibu tiri nya
" Bagaimana aku izin" ucap Nadira dalam hati