Adu Nasib 2

1036 Words

Posisi mereka amat canggung, Reda duduk mengangkang di atas perut Ta yang berbaring. Namun, Reda tak dapat berkata-kata sementara. Kepalanya seperti baru saja dihantam godam besar oleh kalimat Ta. "Turun dariku!" sentak Ta menyingkirkan Reda ke tempat semula. Reda terhuyung dan nanar saja membelakangi Ta. Pikirannya jadi hanya tertuju kepada dirinya sendiri. Adu nasib, Ta bilang. Nasib Reda sepertinya teramat malang jika dibandingkan Khumaira, dengan Arthur pun jauh lebih malang Reda. Mungkin, dirinya yang paling malang di dunia ini. Namun, Reda selalu berusaha menutupi nasibnya itu dengan senyuman nakal dan tindakan gila. Tak ada pula yang akan bisa memahami hidupnya selain Gazain jika ia menunjukkan kemalangannya kepada dunia. Reda tak suka dicemooh, apalagi dikasihani. Tetapi, meman

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD