Reda memeluk boneka beruang yang jelas lebih lembut, lebih hangat dan siap mendengarkan apa saja kisahnya daripada Ta. Ada rasa senang yang serasa balas memeluknya saat Reda membawa buntilan itu dalam dekapan, seolah benar-benar sedang dihibur seseorang. “Kau tidak pernah punya boneka sebelumnya?” tanya Ta heran. Karena sejak pulang tadi hingga akan tidur saat ini, tak lepas-lepas Reda memeluk bonekanya. Hanya beberapa saat saja terpisah ketika untuk urusan mandi dan makan. “Pernah punya boneka, tapi tidak sebesar ini,” jawab Reda apa adanya. Pemberian Ta benar-benar bisa menggantikan seseorang. Tadi saja saat perjalanan pulang mereka Reda memangkunya daripada sempit duduk Ta. “Terima kasih, Ta.” Senyuman Reda lepas sekali. Ta sampai tersenyum menghadap lain karena rasa suka cita yan

