Reda mencium aroma bunga yang dibawakan Arthur untuknya selagi pria itu berjalan memutar mobil untuk kembali ke tempat duduk di belakang setir. Reda tahu Arthur membuatnya merasa terhina kemarin, tetapi sisi lainnya, Reda pun tahu jika begitulah Arthur selalu dengan tulusnya dia mencintai. Arthur itu sudah dari silsilah keluarganya begitu, bermulut tajam dan memang dari keluarga terpandang lagi baik-baik. Reda pun memang mencintainya. Tak menafi jika ia menyukai semua rayu manis Arthur setiap kali mereka berbaikan kembali setelah bertengkar. Reda punya satu cinta dan seribu satu maaf untuk pria tulus yang mencintainya itu. Sejauh apa pun Arthur pergi, sehebat apa pun pertengkaran mereka, Arthur akan kembali menemuinya dan meminta maaf. Dia pria yang manis.
Arthur akhirnya duduk dan tersen
