Pesta Abinaya

1375 Words

Setengah jam dalam perjalanan, Ta sudah ingin pulang rasanya. Reda benar-benar tak bisa diam, sejak tadi mengajaknya bicara lalu mempermasalahkan personal Ta tak ada habis-habisnya. Setelah Ta mengabaikan ajakannya untuk mengobrol kini Reda punya cara sendiri untuk meluangkan waktunya selagi menunggu perjalanan sampai Kastil Abinaya sana. Ponsel Reda keluarkan lalu melakukan panggilan video dengan Arthur. “Hai! Kau ... akan ke mana?” “Pesta Abinaya. Kau sendiri?” “Sedang ...” Rasa senang Reda mendadak berubah kesal karena seseorang wanita memeluk Arthur dari belakang. “Siapa dia?!” Tanya Reda dan wanita itu serempak. Arthur tertawa sebagai respons pertama. “Aku bertanya! Siapa wanita itu?!” ulang Reda geram. “Selingkuhanku.” Arthur menggigit bibirnya, “Sayang, bagaimana kal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD