Chapter 2. Agha Gohan Alecjandro

1833 Words
---**--- Burj Al Arab Hotel, Dubai., Malam hari.,             Seorang wanita seksi mendesah dengan tubuhnya yang sudah bergemetar hebat karena hentakan demi hentakan yang dia rasakan pada miliknya yang sudah tidak sempit lagi. Seakan terlepas dari tubuhnya, pikiran wanita itu melayang hingga langit ke tujuh merasakan sensasi luar biasa dari permainan yang dia lakukan bersama dengan seorang pria bertubuh atletis.             Mereka saling mengeluarkan suara sensualnya demi mencapai pelepasan yang sudah mereka lakukan berulang kali. “Aaahhhh aahhhh aahhh” “Come on b***h oouughhh s**t!” “Aaaahh aaahh aaahhh I wanna come Mr. Black” “Ooughh yaasss. I wanna you come right now! Come on b***h! Aaahh aahhh aahhh” “Oooughh yesss yeess iiyeess iiyeesss iiyeesss Oouughh s**t! s**t!”             Wanita itu sudah mencapai pelepasannya yang ke sekian kalinya. Nafasnya tersengal-sengal. Seakan pasokan oksigen sudah habis di paru-parunya. “Oouughh I wanna come b***h! Ooouughh ooouughh ooouughh!”             Pria bertubuh atletis, berwajah tampan itu juga mencapai pelepasannya untuk pertama kalinya.             Dia kemudian mengeluarkan miliknya dari milik wanita itu, dan mengarahkan miliknya yang pannjang dan berurat itu ke mulut wanita yang dikukungnya selama berjam-jam. Dia mengurut miliknya perlahan dan kemudian menyemburkan cairannya tepat di seluruh wajah wanita itu. “Oouughh yeeaahh! s**t! Aaaaahhhhhh!” Desah panjang pria itu sambil memejamkan kedua matanya, menikmati hasratnya yang telah terlampiaskan selama berjam-jam dengan dua wanita yang melayaninya malam ini.             Pria itu lalu mengatur nafasnya perlahan, hingga dia kembali membuka matanya.             Dalam keadaan tanpa sehelai benang, dia lalu beranjak berdiri dari king size nya meninggalkan dua wanita yang kini sudah lemas tak berdaya akibat permainan panas yang dia lakukan selama berjam-jam di kamar mewah miliknya itu.             Dengan bulir-bulir keringat yang sudah memenuhi seluruh tubuhnya serta wajah tampan berbulu halus itu, pria itu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya serta merelakskan otot-ototnya di dalam bath up pribadinya. …             Setelah selesai dari acara mandinya, dia lalu keluar dari kamar mandi mewahnya hanya dengan lilitan handuk sebatas pinggang dan berjalan menuju lemari pakaiannya tanpa menghiraukan dua wanita yang sudah menatapnya dengan buas.             Melihat tubuh altetis pria yang sedikit berurat di beberapa bagian tubuhnya. Rahang regasnya yang ditumbuhi oleh bulu-bulu halus menambah keseksian di wajah tampan bak Yunani itu. Lengan kekarnya yang seakan mampu menghipnotis para wanita untuk selalu ingin menyentuhnya.             Lilitan handuk sebatas pinggang menampakkan secara jelas perut seksinya. Wanita manapun pasti ingin merada di dalam dekapan tubuh indah  itu. Mengingat betapa lihainya pria itu membuat permainan ranjang yang sungguh tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dua orang wanita yang sudah 1 tahun menjadi jalang pribadinya itu. Mereka adalah Shella Christina dan Nema Miran. Dua wanita itu hampir meneteskan air liurnya menatap lekat pria yang saat ini sedang asyik mengenakan pakaiannya dibalik tirai pembatas berwarna silver. Kaki kekar pria itu yang tampak dari bawah tirai sudah cukup membuat dua wanita itu kembali b*******h. Seakan siap untuk disantap kembali oleh pria yang selalu hebat membuat mereka melambung tinggi. …             Pria itu sudah rapi dengan setelan jasnya. Jas berwarna biru tua. Kemeja berwana biru terang. Celana panjang coklat diberi aksen ikat pinggang yang terbuat dari kulit hewan asli. Wajah tegasnya menyiratkan bahwa dia bukan tipikal pria penurut dan mudah untuk diperintah. Dia lalu berjalan ke arah mereka yang masih tanpa busana di atas king sizenya. Pria itu menatap lekat dua wanita yang ada di hadapannya saat ini. Wajah datarnya yang tidak bisa ditebak oleh siapapun membuat dua orang wanita yang ada di hadapannya saat ini seedikit bergidik ngeri. Mereka tahu siapa pria itu dengan segala kekuasaan yang dia miliki. Yang bisa mereka lakukan hanya diam menunggu kalimat yang akan dilontarkan oleh pria yang sudah memberikan kehidupan mewah bergelimang harta kepada mereka selama 1 tahun terakhir ini. Pria itu lalu mengambil sebuah benda yang terbuat kulit, terdapat banyak kartu-kartu yang bisa dipakai untuk membeli apapun tanpa batas. Dia mengeluarkan dua carik kertas yang sudah dia siapkan. “Ini buat kalian berdua.” Ucapnya dingin melempar dua carik kertas kepada dua wanita itu.             Wanita itu dengan sigap mengambilnya seakan tidak sabar untuk melihat berapa nominal yang mereka dapatkan untuk pekerjaan mereka malam ini.             Pria itu mengukir senyuman bak iblisnya di hadapan wanita yang dia anggap sebagai jalang pribadinya selama 1 tahun ini. Tokk.. Tokk.. Tokk.. “Masuk.” Ucap pria itu dari posisi berdirinya.             Kemudian masuklah satu orang pria dengan setelan jas hitamnya. Dia berjalan menuju pria itu. “Ini berkas yang anda minta Mr. Black.” Ucap pria itu yang merupakan sekretaris pribadinya. Dia adalah Rey Hermian.             Tanpa menjawab iya, pria itu lalu mengambil berkas yang disodorkan oleh Rey. “Saya permisi keluar Mr, Black.” Ucapnya menundukkan kepala seraya memberi hormat kepada Tuan Besarnya. Dia pun kembali melangkahkan kakinya berjalan keluar kamar dengan menyempatkan matanya melirik dua wanita tanpa busana di atas king size Tuan Besarnya. Dia tahu kalau wanita itu adalah jalang pribadi Tuan Besarnya selama 1 tahun ini. Pria itu kembali menatap lekat dua wanita yang masih terdiam bodoh dalam posisinya saat ini. Dia kembali melempar berkas itu ke arah mereka. Mereka mengambilnya. Seketika wajah mereka menjadi pucat. Mereka sesegera mungkin menandatangani berkas itu tanpa berpikir panjang. Pria itu tersenyum sinis. Dua wanita itu saling memandang satu ama lain. “Jadi, kontrak kerja kalian sudah berakhir malam ini. Itu imbalan kalian. Aku pikir kalian bisa menghabiskan uang itu selama 1 tahun ke depan.” Ucapnya santai sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Dia lalu berjalan menuju kaca besar yang ada di hadapannya saat ini. Menikmati pemandangan malam yang sangat indah. Terlihat jelas cahaya-cahaya indah menghiasi dunia malam di Dubai, kota yang terkenal dengan kekayaan dan kehidupan mewahnya yang luar biasa.             Tanpa diperintah, dua wanita itu lalu turun king sizenya. Dan segera mengenakan busana mereka yang sudah berserakan di lantai.             Pria itu mengerti apa yang sedang dilakukan oleh dua wanita itu. Dia tidak menghiraukan mereka dan tetap menatap pemandangan favorit yang setiap malam selalu dia lakukan itu. Dengan beberapa hal yang berkecamuk di dalam pikirannya itu. …             Wanita itu sudah selesai dengan kegiatan merapikan diri mereka. Dengan ragu, mereka berjalan mendekati pria bertubuh atletis tersebut. “Stop.” Ucap pria itu yang mengerti bahwa dua wanita itu sedang berjalan mendekati dirinya.             Mereka semakin berkeringat dingin. “Katakan.” Ucapnya semakin dingin tanpa berbalik menghadap mereka. “Hmm.. Mr. Black.” Ucap Shella ragu.             Nema meneguk salivanya dengan susah payah sambil melirik ke arah Shella yang berusaha bicara tenang dengan pria yang mereka panggil dengan nama Mr. Black. “Mr. Black. Aku, ak.. aku.. Apa boleh memperpanjang kontrak kerjaku ?” Tanya Shella ragu sambil menghela nafasnya panjang.             Nema sudah meremas-remas kedua tangannya.             Mereka sangat gugup sekarang. Bukan gugup, tapi mereka sudah sangat takut mengajukan permohonan perpanjangan kontrak kerja mereka sebagai jalang pribadi Tuan Besar mereka itu.             Mereka tidak ingin putus hubungan dari Mr. Black yang sudah menghidupi mereka dengan sangat mewah itu. Selain hanya mengincar harta dan uangnya, mereka juga seakan sudah memiliki perasaan kepadanya. Walaupun Mr. Black itu tidak pernah menghiraukan mereka dan hanya berkomunikasi kepada mereka ketika berada di ranjang.             Mr. Black yang mereka kenal itu adalah orang yang sangat diincar oleh para wanita serta para pengusaha agar mau bekerja sama dengan perusahaan miliknya. Selain tampan dan bertubuh atletis, pria yang disebut sebagai Mr. Black itu juga memiliki kemampuan bisnis yang sangat hebat, sehingga bisnis utamanya bisa berkembang sangat pesat bahkan sudah menghasilkan anak perusahaan lebih dari 10 perusahaan dalam kurun waktu 5 tahun saja.             Tanpa mereka tahu sisi gelap Mr. Black yang sebenarnya, mereka kembali mengatakan sesuatu kepadanya. “Mr, aku juga ingin memperpanjang kontrak kerjaku. Ap.. apa boleh Mr. Black ?” Tanya Nema takut-takut.             Tanpa berbalik badan, pria itu tersenyum bak iblis. “Kalian sudah tidak menyenangkan lagi. Jadi keluarlah sekarang atau isi dari surat yang kalian tanda tangani itu akan menjadi kenyataan.” Ucapnya.             Dua wanita itu menelan ludahnya, lalu bergegas pergi meninggalkan pria yang sedari tadi membelakangi mereka itu. Ceklek!             Suara pintu kamar sudah tertutup menandakkan dua wanita itu sudah menghilang dari hadapannya.             Pria itu kemudian berbalik badan dan berjalan menuju sofa empuknya. Dia mengambil ponsel dari balik jasnya. “Siapkan mobil. Dan pesan ruangan khusus buatku di Levent Coltar sekarang.” Ucapnya singkat lalu memutuskan sambungan secara sepihak. Tutt.. Tutt. Tutt..             Setelah diam selama beberapa menit dalam posisi duduknya. Dia lalu berdiri dan berjalan menuju lift yang ada di kamar mewahnya itu.             Dengan pikiran kacaunya, dia harus menghabiskan waktu malamnya di tempat hiburan yang sudah menjadi langganannya.             Tidak peduli bearapa uang yang dia habiskan untuk kesenangannya, pria itu hanya ingin melampiaskan amarahnay disana. Pria itu yang disebut-sebut sebagai Mr. Black di lingkungan dunia hitamnya. Pria itu bernama Agha, Agha Gohan Alecjandro. ..**..             Agha Gohan Alecjandro, dia akrab disapa Agha di lingkungan keluarganya. Dan ketika di kantor dia dipanggil dengan nama Mr. Agha. Dia tidak mau dipanggil Mr. Alecjandro, karena menurutnya dia berdiri tegak seperti sekarang bukan karena fasilitas dari keluarganya, melainkan dari hasil jerih payahnya sendiri.             Agha, putra tunggal dari Abay Alecjandro dan Felish Abay Alecjandro. Dia juga cucu kesayangan dari Emir Alecjandro. Sedari kecil, dia terbiasa hidup dengan kata mewah. Dia merupakan pewaris satu-satunya dari keluarga Alecjandro. Dia meneruskan perusahaan keluarga yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Perusahan keluarga yang seluruhnya diwariskan kepadanya semakin berkembang pesat sejak berada di dalam kendalinya. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan properti itu sudah dikenal oleh seluruh perusahaan terkenal mancanegara. Terutama sekali di Dubai. Perusahaan miliknya merupakan perusahaan dengan kekayaan nomor 1 di Dubai. Perusahaan itu bernama Eruca Alp Corporation.             Sebagai pebisnis yang meraungi dunia bisnis sejak usianya belasan tahun, Mr. Black dengan nama asli Agha menjadi seorang pebisnis yang digandrungi oleh kemewahan dan fasilitas bak raja.  Harta, tahta, dan uang mampu membeli apapun yang dia inginkan termasuk wanita.             Di dalam kamus hidupnya, tidak ada kata tentang cinta. Karena cinta hanya membuat hidup seseorang menjadi sengasara, pikirnya. Itu adalah kamus hidupnya yang masih dia pegang hingga saat ini.             Di usianya yang sudah genap 30 tahun, tidak membuat Agha berniat untuk mencari pasangan hidup. Bahkan dia sendiri juga tidak tertarik dengan kata pernikahan. Membayangkannya saja sudah membuat Agha merinding. Harus menghabiskan seluruh hidupnya dengan wanita dan anak-anak yang akan dia lihat setiap hari.             Baginya, wanita hanyalah makhluk yang sangat menyusahkan dan parasit dalam hidupnya. Yang bisanya hanya merengek, meminta, dan berfoya-foya. Sedangkan anak-anak, baginya adalah makhluk yang membuat kepalanya mau pecah. Mendengar tangisan seorang bocah saja sudah membuat gendang telinganya seakan mau pecah. Apalagi harus satu rumah dengan dirinya bahkan mengurusnya hingga mereka dewasa. Oh! Agha bukan tipe pria yang mau diajak susah. Dia terbiasa hidup mandiri dan sesuai dengan keinginannya tanpa diperintah oleh siapapun. Bahkan keluarganya sekalipun tidak berani untuk memerintah Agha. Apalagi menyuruhnya untuk menikah. Agha Gohan Alecjandro, pria yang dijuluki sebagai Mr. Black dalam dunia hitamnya selalu mampu menghipnotis wanita manapun yang dia inginkan. Hidupnya tidak pernah mendapatkan kesulitan apapun jika berkaitan dengan seorang wanita  yang dia pakai hanya untuk melampiaskan hasratnya. *** The Levent Coltar, Dubai.,             Pria itu tersenyum ke arah wanita yang ada di hadapannya saat ini. Pria itu adalah Mr. Black, Agha Gohan Alecjandro. “Selamat malam Mr. Black.” Sapa wanita itu dengan senyuman menggodanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD