Harapan palsu

1543 Words

Sisil menatap gaun pengantin itu dengan pandangan kosong. Ia tidak yakin apa bisa menghadapi orangtuanya sekarang. Setelah memutuskan untuk membuka kedok Bisma, kini hanya tersisa kebingungan besar. Ia diserang rasa sesal dan kecewa atas kebodohannya sendiri. "Saya berniat untuk membatalkan reservasi bulan depan," kata Sisil pada pelayan yang sejak tadi menunggunnya di ujung meja. "Apa? Tapi...," "Tidak masalah kalau dananya tidak dikembalikan. Lakukan saja," ucap Sisil memaksa. Ia tidak keberatan kehilangan uang daripada terus terusan menebalkan muka. Dirgantara tipe pria yang akan menginjak martabatnya sampai dasar. Bahkan sebelum pernikahan, Dirgantara tidak segan bicara kasar. Sisil tidak sudi mengumpankan hidupnya hanya untuk masa depan Bisma. Pria yang menghamilinya itu benar-ben

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD