Bella tidak sedang menunggu kunjungan dokter. Sejak dalam masa pemulihan, pengobatan rutinnya pelan-pelan dihentikan. Dosis obat hingga jumlah botol infus setiap harinya, mulai dikurangi. Bisa dikatakan kondisi kesehatan Bella berangsur membaik. Beban bibi penjaga sudah mulai berkurang karena tidak harus menyuapi atau mengurus keperluan toilet. Bella cukup mampu mengurus diri meski masih harus menjalani terapi fisik. "Maaf, tadi macet." Alasan klasik itu meluncur dengan mudah dari bibir Nadira pada adiknya. Mau marahpun tidak bisa karena Bella yakin pekerjaan membuat Nadira terlalu sibuk untuk berkunjung. Padahal nyatanya kakak perempuannya itu adalah pengangguran yang tengah kasmaran. "Kakak pakai parfum?" Bella menelisik, mengendus bagian tengkuk Nadira yang sempat memeluknya barusan.