Bagian Author

1121 Words

Bisma mengambil undangan yang berada di atas meja kamarnya dengan pandangan jengkel. Setengah jam lalu, ayahnya memarahinya perihal Sisil. Apalagi kalau bukan mendesaknya untuk menggantikan peran Dirgantara besok di hari H pesta pernikahan. Undangan, biaya gedung juga konsumsi sudah dibayar, jadi untuk menghindari kerugian kedua keluarga sepakat untuk tetap mengadakan pesta. Katanya urusan malu bisa belakangan, yang penting Bisma mau bertanggung jawab. Keluarga Sisil sudah terlalu sungkan dengan Pak Budiman. Sudah untung mereka tidak dituntut dengan tuduhan ingin menikahkan Sisil dalam keadaan hamil. Jadi bisa dibilang ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk mempertahankan kehormatan keluarga. "Sial, kenapa aku malah yang dijebak? Mana aku tahu bayi itu milik siapa?" gerutu Bisma mene

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD