Episode 6 - Pembalasan Dendam

1118 Words
“Ana, aku tidak apa-apa. Tidak ada rahasia apapun.” ucap Kael menghindari tatapan Rayana “Apakah ayahku ada ikut campur Kael?” tanya Rayana memastikan sikap Kael yang tidak biasa ini “Tidak ada Ana. Paman tidak ada ikut camput.” ucap Kael sembari memandang ke arah yang lain “Pasti ayahku mengatakan sesuatu kepadamu ya? Ayahku berkata apa Kael? “tanya Rayana penasaran “Tidak ada kok Ana. Udahlah tidak usah bertanya lagi.” kata Kael kesal “Aku tidak akan berhenti sebelum kamu berkata yang sebenarnya.” balas Rayana kesal “Akhhh… Ana tolong mengertilah, ini rahasia. Tidak boleh kuungkapkan.” “Please Kael. Apa kamu mau aku bunuh diri agar kamu mau menceritakannya? “ancam Rayana Kael tidak berdaya setelah Rayana mengancamnya dengan bunuh diri. Dia tidak rela wanita yang dicintainya mati karena kebodohannya sendiri.  “Baik..baik. Tapi jangan pernah berpikiran bodoh seperti itu ya. Ayahmu memintaku untuk tidak menikahimu. Puas !!! “ ujar Kael tegas “Baiklah sayangku. Jadi apa alasannya dirimu tidak mau menikah denganku?” tanya Rayana sekali lagi penasaran. “Ayahmu ingin anaknya mendapat suami yang terbaik. Dan itulah alasannya menjodohkanmu dengan si Sergio Andaru itu.” Rayana mengerti akar permasalahan mengapa Kael menolak dirinya. “Baiklah. Aku mengerti. Terima kasih Kael. Aku memutuskan untuk investasi di proyekmu itu. Tapi aku tidak akan menyerah agar kamu mau menikah denganku. Aku pergi dulu.” Kata Rayana tegas lalu keluar dari ruangan Kael diikuti bodyguard nya yang menunggu di depan pintu. “Anak itu begitu keras kepala. Setidaknya kabar bahagia ini akan membuat Tuan Enoch senang.” batin Kael Kael memberitahu kepada atasannya, Enoch mengenai keputusan Rayana untuk berinvestasi di proyek mereka. Enoch begitu bahagia mendengar kabar tersebut dan mengucapkan terima kasih atas kinerja Kael.  **** “Lapor bos. Anggota sudah menunggu di lobby. Segala peralatan yang diperlukan juga sudah kita siapkan.” “Ayo kita bekerja.” kata Antoni Antoni dan anak buahnya meluncur ke Enoch Entertainment untuk membuat perhitungan dengan Kael. Tiga puluh menit kemudian, Antoni dan anak buahnya memaksa masuk ke dalam gedung Enoch Entertainment. Dua orang petugas keamanan mencoba menghalangi ratusan orang berbaju hitam , namun dalam waktu singkat, kedua petugas keamanan itu terkapar. “Hei pak tua. Ruangan Kael ada dimana?”tanya Antoni kepada salah satu petugas keamanan itu “Sa.. saya tidak tahu.” “Kamu masih mau hidup? Beritahu aku dimana ruangan Kael, atau jangan salahkan aku kalau aku bertindak … “kata Antoni tidak menyelesaikan perkataannya karena petugas keamanan itu teriak ketakutan “Baik..baik. Aku beritahu. Aku beritahu. Ruangan Pak Kael ada di lantai 10.” jawab petugas keamanan itu “Nah begitu dong. Ikat mereka berdua.” teriak Antoni kepada bawahannya Antoni melangkah menaiki tangga darurat menuju lantai 10 karena lift dikhususkan hanya untuk mereka yang memiliki akses saja. “Kael, keluar kau. Aku mau membuat perhitungan denganmu.”teriak Antoni setelah dia berada di lantai 10, tempat ruangan kerja Kael. Kael yang sedang memeriksa hasil pekerjaan anak buahnya untuk proyek Universe Chat itu, tiba-tiba menghentikan kegiatannya karena mendengar suara teriakan. Kael melangkah keluar dari ruangannya dan menemukan Antoni bersama ratusan orang di belakangnya “Mau apa kalian kemari? “tanya Kael kepada Antoni dan rombongannya “Aku mau membuat perhitungan denganmu karena telah merebut istriku.” ucap Antoni emosi “Aku tidak ada hubungan apapun dengan Sophia. Dia hanya lah sekretarisku saja. Lagian Sophia lah yang menceraikanmu, kenapa aku kau bawa bawa ke dalam masalah kalian.” kata Kael tidak senang atas ucapan Antoni “Saya tidak peduli. Saya lihat kamu berdua dengan istriku.. “ “Mantan istri. Jangan sampai salah ucap.” “Mantan istri kek, istri kek, Sophia tetap hanya milikku seorang saja.” kata Antoni emosi “Aku tidak ikut campur urusan kalian berdua. Kalau kalian tidak ada urusan, silahkan pergi. Aku mau melanjutkan pekerjaanku lagi.” ujar Kael hendak berjalan menuju ruangannya “Hei… urusan kita belum selesai. Kalian semua, serang dia dan buat dia menyesal telah berurusan dengan Antoni.” kata Antoni memberi perintah kepada anak buahnya Ratusan orang berlari mengerjar Antoni, namun Antoni sudah berhasil menutup ruangannya. Mereka menggedor-gedor pintu tersebut. Kael yang sedang ketakutan mengambil handphone nya dan menghubungi Rayana “Hallo Kael. Kenapa kamu menelponku tengah malam.” kata Rayana kesal “Ana, aku mencintaimu. Kalau aku sudah tidak ada di dunia ini, ketahuilah aku akan selalu mencintaimu.” ucap Kael dan menutup teleponnya “Kael..Kael.. kamu kenapa?” teriak Rayana sembari bangun mengganti pakaian tidurnya lalu mengambil kunci mobil sembari menghubungi si Big untuk mengumpulkan anak buahnya dan menemaninya menuju ke Enoch Entertainment Rayana merasa tidak tenang. Dia merasa ada sesuatu terjadi kepada Kael. Dia mengendarai mobil Lamborghininya dengan kecepatan penuh. *** “Minggir kalian semua. Masalah sekecil ini aja kalian tidak bisa selesaikan.” ujar Antoni maju dan mengeluarkan senjata apinya Duar…duar..duar… rentengan tembakan mengarah ke pintu ruangan Kael dan sekali tending, pintu tersebut terbuka “Hajar dia sampai dia tidak bisa bangun lagi.” perintah Antoni kepada bawahannya Ratusan gangster itu maju menyerang Kael dan memukulinya. Kael hanya pasrah dan merasa tidak berdaya karena pukulan demi pukulan yang diterimanya. “Akhh, seandainya aku memiliki kekuatan, aku tidak akan mati menyedihkan seperti ini. Kalau aku dapat kesempatan kedua, aku akan menjadi sekuat mungkin hingga tidak ada seorang pun yang menyiksaku seperti ini.” gumam Kael lirih Ratusan gangster itu asyik memukuli Kael dan tanpa sadar mereka sudah memukuli Kael hingga tergeletak matin di lantai.   “Bos,,, dia sudah pingsan.” ucap salah satu anak buahnya memberi laporan Antoni mendekati Kael dan mendekatkan telunjuknya ke hidung Kael. “Apa yang kalian lakukan ini. Aku menyuruh kalian membuatnya pingsan dan cacat saja bukan membunuhnya !!! “ teriak Antoni memarahi anak buahnya “Siapa kalian. Apa yang telah kalian lakukan kepada calon suamiku.” teriak Rayana kepada Antoni dan anak buahnya. “Saya Antoni, wakil pimpinan Geng Tengkorak Hitam. Saya hanya mau membalas dendam karena dia merebut Sophia istriku.” jawab Antoni sombong “Kael? Kenapa dengan Kael? “ tanya Rayana melihat Kael tergeletak di lantai. Saat Rayana berlari mendapati Kael, dia dihalangi Antoni. “Nona, tidak ada gunanya lagi mengejarnya. Dia sudah mati. Nona layani kami saja.” kata Antoni berusaha mengoyak baju Rayana. “Hei, apa yang kau lakukan kepada nona kami. Kalian mau cari mati ya.” teriak Big kepada Antoni. “Kalian semua serang pria besar itu.” perintah Antoni kepada ratusan anak buahnya. Mereka berlari menyerang Big dan anak buahnya. Namun ratusan gangster itu bukan lawan seimbang Big dan anak buahnya. Sepuluh menit kemudian, semua anak buah Antoni tergeletak pingsan di lantai. “Lepaskan nona kami sekarang !!! “teriak Big  “Jangan mendekat kalau kamu mau nonamu selamat” kata Antoni mengancam sembari mengarahkan senapan ke kepala Rayana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD