Kael meninggalkan rombongan itu di penginapan Anggrek di dekat Pasar Union itu. Kael mengelilingi pedagang demi pedagang di pasar union untuk mencari barang-barang yang menarik hatinya. Kael berhenti di suatu toko yang terlihat megah dengan bangunan tiga lantainya. Dia merasa bahwa hati nuraninya berkata supaya Kael masuk ke dalam bangunan tersebut. Kael pun melangkahkah kaki masuk ke dalam bangunan itu. Begitu Kael masuk ke dalam, Kael disambut oleh seorang pria yang berpenampilan aneh. Pria itu berperawakan tinggi, jubbah hitam namun dia masih terlihat sangat muda. “Salam tuan. Selamat datang di tokoku.Perkenalkan nama saya Shohan. Kalau boleh tau, apa yang tuan butuhkan?”tanya Shohan kepada Kael. “Salam juga tuan Shohan. Saya Kael. Saya hanya mau melihat-lihat dulu . Tapi sebelumnya

