“Kakak!” Karin kembali jadi Karin yang dulu, selalu excited setiap Damar pulang kerja dan muncul di depan pintu. Dia yang tengah menonton televisi bersama ibu di ruangan, langsung berdiri dan menghampiri suaminya. Ibu ikut mengalihkan pandangan dan menarik kedua sudut bibir ke atas melihat anak dan menantunya sudah rukun lagi. Damar tersenyum tipis dan mengacak rambut sebahu Karin yang masih basah karena dia baru mandi lima belas menit lalu. Dia bawa banyak baju ganti seperti ibu, Karin bilang dia baru mau pulang dan kembali bekerja setelah ibu sehat. Damar datang membawa pesanan Karin dan ibu, tadi Karin ingin dibelikan sesuatu dan dia bertanya pada ibu mau dibawakan apa biar sekalian. Maka dari itu, Damar datang agak terlambat. “Gimana kondisinya hari ini, Bu?” tanya Damar sambil m

