41

1138 Words
Rion berusia tujuh tahun ketika ia kehilangan rumah dan kedua orangtuanya dalam sebuah tragedi bencana alam yang trerjadi di pesisir laut provinsi selatan. Peristiwa itu adalah bencana paling parah yang terjadi setelah perang beberapa puluh tahun lalu. Banyak penduduk yang kehilangan harta, benda bahkan juga keluarganya. Rion juga mengalami hal yang sama, keluarganya termasuk orangtua, kakek dan neneknya menghilang entah kemana. Bahkan rumahnya yang berada sejauh lima kilometer dari bibir pantai juga menghilang dan tak menyisakan apapun untuk bisa di ambil. Setelah itu Rion hanya bisa tinggal di kemp pengungsian dengan para penduduk yang mengalami hal yang sama dengannya. Berbulan-bulan ia berada di pengungsian bersama penduduk lainnya, ia berharap keluarganya datang jika tidak dalam keadaan hidup , seharsunya jasad mereka ikut kembali, tapi sudah menunggu begitu lama ia tak mendapatkan satu berita apapun. Kepala pengungsian mengatakan untuk mengikhlaskan saja mereka, mungkin mereka sudah meninggal dan jasadnya tertimbun dengan tanah. Setelah itu Rion mencoba ikhlas dengan apa yang terjadi, sekuat apa ia mencoba ia hanya hanya anak kecil yang tak bisa melakukan apapun selain hanya bisa menunggu dan menunggu sambil membayangkan bisa kembali dengan keluargnya, tapi ia tak bisa. Tragedi itu, bencana itu telah merenggut semua yang ia punya dalam hidupnya. Setahun sudah Rion berada di sana, tak ada keluarga yang bisa ia mintai tolong, yang bisa ia lakukan hanya menunggu para dermawan memberikannya makan, hingga suatu waktu ia di bawa ke panti asuhan di kota sebelah yang tak berdampak bencana itu. Di sana ia tumbuh layaknya anak biasa pada umumnya, memiliki keluarga dan saudara baru. Namun, tak berselam lama, seorang perempuan yang berusia sekitar 45 tahun mengadopsinya, ia seorang janda bernama Lily Fasto. Awalnya Rion berpikir jika Lily adalah seorang perempuan yang tinggal tak jauh dari sana, nyatanya ia memiliki rumah di provinsi ke-7 kota Norch, kota yang terkenal dihuni oleh orang kaya. Lily salah satu derrmawan dan peduli kemanusian sosial yang memiliki pengaruh cukup besar di kota Norch. Selain itu ia juga tergabung dalam sebuah organisasi yang menaungi emansipasi perempuan Linkton setelah masa perang dunia. Sayangnya, ia tak lagi memiliki suami, karena suaminya telah meninggal lama akibat sebuah penyakit. Sepuluh tahun setelah kematian suaminya, ia masih tak ingin kembali menjalin rumah tangga karena ia ingin menjalani hidupnya itu dengan cukup tenang, meskipun banyak yang mencoba mendekatinya dan melamarnya tapi ia menolak dengan berbagai alasan yang bahkan membuat para laki-laki menjadi menjauh dan ingin mendekatinya lagi, selain itu mereka juga minder dengan apa yang dimiliki Lily. Ketika sudah berusia 40 tahun lebih, Lily merasa kesepain ia ingin memiliki seorang anak. Akhirnya ia pergi ketempat di mana ia bisa memiliki seorang anak untuk di adopsi. Sayanganya ia belum mendapatkan anak yang cocok dan yang membuatnya merasa nyaman. Hingga ia mendengar bahwa ada musibah di provinsi ke-8, anak-anak banyak kehilanga keluarganya. Lily pergi kesana dan mendapati banyak anak sudah pindah kepanti asuhan untu mendapat pengurus, seorang penduduk juga mengatakan bahwa anak kecil bernama Rion kehilangan keluarga dan rumahnya karena tragedi itu dan sekarang akhirny ia berada di panti asuhan sejak beberapa waktu lalu. Lily pergi kepanti asuhan dan mendapati Rion di sana, Lily langsung merasa nyaman ketika melihat Rion yang manis dan baik hati. Rion begitu ramah dan membuat Lily memutuskan mengadopsi Rion. Setelah berkas dan lain-lain selesai Lily mengadopsi Rion, padahal jika orang lain mendapatkan hak asuh itu sangat sulit. Karena Lily memiliki pengaruh yang baik, tak sulit membuat Lily mendapatkan surat hak asuh atas Rion. Setelah itu Lily membawa Rion kembali pulang kerumahnya di Provinsi ke-7 kota Norch. Lily memiliki rumah mewah di sana, tinggal di kawasan orang kaya. Kini Rion pun merasakan hal yang sama seperti anak-anak kaya pada umumnya. Sedikit demi sedikit ia mulai bisa melupakan keluarganya, ia berharap jika mereka masih hidup setidaknya mereka mencari dan memberinya kabar, tapi jika tidak semoga mereka di tempatkan di tempat yang baik dengan penduduk lain yang meninggal dalam tragedi itu. Kemudian Rion mengganti namanya menjadi Garion Fasto sebagai nama lengkapnya ia menggunakan nama belakang keluarga dari Lily Fasto. Lily memanjakan dirinya dengan semua yang dimiliki, hingga di sekolahkan di sekolah favorit di kota Norch. Rion tumbuh dengan baik selayaknya anak pada usianya yang tak merasa kekurangan, tapi ia juga sadar diri agar tak berharap berlebih pada Lily. Rion tak ingin Lily merasa menyesal telah mengadopsinya, karena itu ia tak pernah meminta hal berlebih pada Lily. Jika orangtua angkatnya itu memberi Rion menerima dan tak menolak, jika tidak ia tak pernah meminta sesuatu yang berlebihan, karena semua yang diberikan Lily sudah sangat cukup. Sesuatu yang tak pernah ia dapatkan ketika kecil dulu. Setelah lulus sekolah menengah pertama, ia bersekolah di sekolah yang jauh lebih elit, tapi Lily sudah semakin menua tak seperti dulu lagi, pengaruhnya juga sedikit berkurang dan ia harus menerima kenyataan bahwa kemudian ia harus mengikuti ujian mematikan bersama anak-anak lainnya. Awalnya Lily menolak dan ingin mengajukan banding, tapi Rion mencegah Lily melakukan hal itu. Rion tak ingin merepotkan Lily lebih jauh lagi, dan sekarang waktunya ia berusaha demi lulus dari ujian mematikan itu. Ia yakin dengan berlatih dan berusaha bisa mengalahkan peserta-peserta lainnya tanpa harus bersusah payah dan bertaruh nyawa secara berlebihan. Rion kemudian masuk di sekolah menengah pertama yang cukup terkenal di kotra Norch, hanya orang-orang kaya yang mampu menyekolahkan anaknya di sana. Ketika masuk sekolah Rion langsung memiliki banyak teman, mereka semua terlihat ramah tak seperti bayangannya pada orang-orang kaya. Ia belajar cukup rajin, pagi hingga sore sekolah, sorenya latihan beladiri dan fisik lainnya. Ia juga bertemu dan berkenalan dengana anak dari pejabat publik dan orang kaya lainnya, sebut saja Jimmy. Rion mengenal Jimmy, pemuda yang menurut Rion cukup baik dan populer di sekolahnya, meskipun ia dan Jimmy satu sekolah mereka tak begitu akrab karena ia tak pantas berteman dengan Jimmy si anak populer dari keluarga kaya raya. Keluarga Jimmy adalah salah satu pemilik bisnis terbesar di kota Norch bahkan sebagian provinsi ke-7. Berbeda dengan dirinya yang hanya anak seorang janda, meskipun ibunya juga memiliki bisnis yang cukup besar bagi seorang perempuan yang tak memiliki suami lagi. Meskipun begitu Rion tak pernah memikirkan hal itu, ia memiliki kasta sendiri dengan teman-temannya yang baik dan bersahaja, ia tak pernah merasa kekurangan sama sekali. Jimmy cukup memiliki pengaruh yang baik untuk anak-anak bahkan ia juga pernah menjabat sebagai seorang ketua persatuan siswa ketika menginjak kelas dua, selain itu dalam bidang olahraga dan akademik Jimmy selalu saja unggul. Namun, kemudian ketika seleksi mengikuti ujian itu, Rion tak habis fikir bahwa Jimmy mengikuti ujian itu, padahal jika dilihat pengaruh orangtuanya harusnya ia hanya bisa menikmati kelulusan tanpa harus bersusah payah dan lelah lagi, hal itu yang menganggu pikiran Rion bahkan ketika mereka pada satu provinsi yang sama untuk mengikutinya. Karena tak begitu akrab bahkan ia tak pernah bertegur sapa, ia dan Jimmy hanya sama-sama sekedar tahu, hingga mereka berada di satu gedung asraam dan di satu arena pun mereka seperti orang yang tak saling kenal satu sama lain.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD