"Nath, kamu serius nggak khawatir dengan kepergian Velove ke Korea kali ini?"
Pagi ini, Deasy dan Nathan memang sedang melakukan kegiatan olah raga demi mengisi hari libur mereka yang sisa dua hari lagi. Bertempat di sebuah pusat kebugaran, keduanya menghabiskan waktu untuk melakukan kardio dan berbagai macam olah raga kecil lainnya.
"Memangnya menurut kamu, aku harus gimana, Des?"
"Ya kamu telpon, kek. Cegah atau usaha gimana, gitu. Biar Velove nggak makin dekat sama Erwin."
Bukannya menanggapi serius ucapan Deasy, Nathan malah tertawa kecil. Dilihat dari wajahnya saja, pria itu bahkan begitu santai. Tidak sedikit pun ada raut cemas. Berbeda jauh dengan Deasy yang sedari tadi tampak gelisah.
"Des, aku emang cinta banget sama Velove. Tapi, saat ini aku bukan siapa-siapa dia. Jadi, ngg
