BAB 3

2105 Words
“apa maumu, Hunters? Apa kau tidak takut aku akan membunuhmu di tempat sepi seperti ini? Kalian semakin berani setelah kami mulai bekerjasama” “para lintah tidak mungkin berani untuk membunuh kami. Kau tahu apa yang akan kami lakukan jika hal itu terjadi, kalian akan kami musnahkan disini” Aku menatap marah pada The Hunters ini, mereka semakin kurang ajar dan tidak sopan, merasa sangat berkuasa, paling hebat padahal kemampuan mereka sama sekali tidak ada apa-apanya denganku. Dean harus tahu tentang kelakuan mereka ini padaku. “lalu kenapa kau membawaku kesini? bahkan kau mengajak teman-temanmu juga. Kau berniat mengeroyokku?” “tenang saja, mereka tidak akan melakukan apapun” The Hunters ini melirik kekiri dan kanan, seolah memastikan tidak ada orang yang akan memergoki mereka. “berikan aku lima ratus juta bucks dan jangan beritahu siapapun. Aku tahu kau sangat kaya dan aku sedang membutuhkan banyak uang” aku terkekeh mendengar permintaannya padaku. “kau menjadi pengemis sekarang? Organisasimu memiliki banyak uang, apa mereka tidak cukup menggajimu?” “ini tak ada hubungannya dengan mereka, cepat berikan kami lima ratus juta bucks!” “aku memang senang untuk berdonasi, tapi bukan berarti aku memberikan uangku dengan cuma-cuma pada kalian. Gaji dari the hunters cukup besar, aku tahu itu karena Dean adalah sahabatku. Selain itu, kalian juga diizinkan untuk mengambil pekerjaan lain di luar the hunters sebagai mata-mata dan kalian mendapat uang dari itu. Jadi untuk apa aku memberikan kalian uang sebesar itu” “kami akan menutup mulut pada apapun yang kalian lakukan, termasuk ketika kalian sedang berburu dan melewati batas. Kami akan berpura-pura untuk tidak melihat apapun, bagaimana? Kau berikan kami uang dan kami memberikanmu kebebasan untuk berburu. Tapi kami memberikan itu hanya padamu, tidak untuk vampire lain” Aku menatap matanya, tidak percaya apa yang baru saja kudengar dari mulutnya itu. apa dia sedang melakukan pengkhianatan pada organisasi yang menaunginya? “tawaran yang menarik, tapi apa kau pikir berburu langsung dari manusia adalah satu-satunya cara kami bertahan hidup? Kami bisa mendapatkan darah dari mahluk lain atau membeli darah dari rumah sakit. Jangan kau pikir bisa mengontrolku dengan cara rendahan seperti itu” bola matanya sedikit bergetar karena sedikit terintimidasi olehku. “aku memintamu dengan cara yang baik-baik, tidak ada cara lain jika kau menolak. Berikan aku uang yang aku minta tadi, atau kau mati hari ini” lagi-lagi dia menodongkan senjatanya yang berupa pistol perak dengan peluru khusus di dalamnya. “apa begini caramu meminta tolong? Kau benar-benar kurang ajar…” Jayden tiba-tiba saja berdiri di sampingku. Sebenarnya aku sudah tahu dia mengikutiku sejak lelaki ini mengajakku keluar dari kelab malam melalui pintu belakang. Beberapa The Hunters lain yang bersembunyi tak jauh keluar dari tempatnya dan mengepung kami berdua. “turunkan senjatamu dari hadapannya b******k” Jayden mulai menggeram marah. “berikan aku lima ratus juta bucks, atau kami akan membunuh kalian berdua. Jumlah kami lebih banyak, aku tidak yakin kalian bisa menghadapi kami semua sekaligus” “jumlah kalian memang lebih banyak, tapi apa kalian berdua bisa menandingi kekuatan kami. Seperti yang kalian tahu, kami adalah vampire bangsawan dan aku sendiri adalah anak dari vampire agung. Kekuatan kami jauh melebihi vampire biasa…” aku tidak gentar untuk menghadapi mereka yang berbuat semena-mena pada vampire, pada kaumku. “jangan menyombongkan dirimu, kami juga sama kuat dan cepatnya dengan kalian. The Hunters diciptakan untuk memusnahkan kalian, para penghisap darah” Aku memukul tangan anggota The Hunters ini dengan sangat cepat hingga senjata yang ada di tangannya terjatuh dan menarik tubuhnya sebagai tameng untukku. “kalian boleh saja menembakku, tapi orang ini akan ikut mati denganku” aku sedikit mencekik leher lelaki ini dan mereka pun tampak ragu untuk melakukan tindakannya. “lepaskan boss kami…” “turunkan senjata kalian lebih dulu” aku semakin mengeratkan cekikanku padanya. “ce-cepat, aku tid-dak…na..pas” melihat orang itu sudah sulit untuk bernapas, mereka menjatuhkan senjatanya sendiri dan aku melepaskan orang ini dengan sedikit mendorongnya. “kurang ajar, aku akan laporkan kalian pada pimpinanku bahwa kalian menyerang kami” ucapnya begitu bisa bernapas dengan benar. “laporkan saja aku tidak takut dengan ancamanmu, kita lihat siapa yang akan mereka percayai nanti” “apa maksudmu lintah?” Jayden memperlihatkan layar ponselnya pada mereka dan memutar video yang baru saja dia rekam. Video itu merekam bagaimana mereka meminta sejumlah uang dengan transaksi yang mereka tawarkan padaku. Mata mereka terbelalak dan tidak bisa berkata apapun lagi. Bukti ini jauh lebih kuat daripada masalah penyerangan yang aku lakukan pada mereka. “sialan!” “aku tidak akan melaporkan ini pada pemimpin The Hunters jika kalian membuat masalah padaku atau vampire lainnya. Kalian berulah, aku tidak akan ragu mengirim video ini. Apa kau tidak takut dihukum karena memberikan tawaran semacam itu padaku? kau bisa dianggap sebagai pengkhianat” “tidak bisakah kalian membantuku sedikit saja? aku benar-benar membutuhkan uang itu, aku dikejar-kejar penagih hutang karena kalah berjudi…” “itu sama sekali bukan urusanku. Kau yang melakukannya, kau yang harus bertanggung jawab. Kenapa aku harus bertanggung jawab pada kesalahan orang lain. Dan sebagai orang yang meminta bantuan, kau sangat kasar dan tidak sopan padaku” Aku pergi meninggalkan lelaki itu dengan keputusasaannya. Bukan urusanku jika dia memiliki banyak hutang, dikejar sekelompok preman, atau di pecat dari tempat kerjanya. Dia berani berjudi berarti dia juga sudah tahu bagaimana resikonya. “kau tidak apa-apa, Kim? Apa mereka sempat melukaimu?” “tidak apa-apa, mereka sama sekali tidak melukaiku. Terima kasih kau melindungiku, Jay…” “itu sudah tugasku, aku sempat melihatmu keluar lewat pintu belakang dengan wajah yang menahan rasa kesal. Ternyata memang ada sesuatu” “aku sudah tidak tahan lagi, Jayden. Mereka sudah mulai bersikap semena-mena, bukan hanya padaku saja, tapi vampire lain pun diperlakukan lebih parah dariku. Apakah kita tidak bisa melakukan sesuatu?” “kau mau melaporkan mereka?” “apakah itu akan menjadi masalah untuk mereka nantinya?” “Kim, aku tidak mengerti dengan pikiranmu. aku tahu kau benci dengan orang-orang seperti mereka, tapi kau masih memerhatikan mereka, memerhatikan bagaimana efeknya untuk mereka jika kau melakukan sesuatu. Kenapa harus serumit itu, kau bisa memberi mereka pelajaran saat itu, kenapa mengasihani mereka” “itu karena aku tidak ingin membuat banyak permusuhan lagi dengan mereka. Apa kau sudah melupakan sejarah masalalu vampire dan The Hunters? Aku tidak ingin kejadian itu terulang lagi di masa depan.” “tapi mereka yang mencari gara-gara lebih dulu dengan kita dan mereka semakin menindas para vampire jika kita diam saja” “Jayden… apa kau membenci mereka?” aku menatap wajah Jayden. meskipun gelap, aku bisa melihat kilat matanya yang berwarna hazel, warna mata yang sangat kusukai. “tidak juga, tapi aku juga tidak menyukai mereka. Mereka merasa sombong karena memiliki sedikit kekuatan yang lebih dari manusia normal. Aku sudah berada ratusan tahun disini, mereka yang seharusnya melayani dan melindungi manusia malah melakukan hal yang sebaliknya. Mereka malah melakukan pemerasan dan penipuan. Perbuatan yang sangat tidak terpuji sebagai pelindung para manusia” “mungkin hanya beberapa orang saja yang seperti itu, tidak berarti mereka semua seperti itu. Banyak orang-orang baik yang benar-benar mengabdi pada The Hunters, Dean, sir Rius, Granma Lilie, Shopia. Mungkin masih banyak yang seperti itu disana,” “itu karena mereka adalah keturunan asli dari The Hunters, leluhur merekalah yang menyatukan orang-orang yang memiliki kekuatan untuk melindungi manusia dari mahluk seperti kita dan kemudian kelompok mereka semakin besar dan besar sampai sekarang,” “ya, Dad sudah menceritakan banyak padaku tentang mereka…” Tiba-tiba saja terdengar suara jeritan seorang wanita yang terdengar sangat melengking tajam. Aku dan Jayden segera berlari kearah sumber suara tersebut. Seorang wanita sedang terduduk sambil memeluk seseorang yang sudah terkapar di jalan. Semakin aku mendekatinya, aku semakin menyadari bahwa wanita ini bukanlah seorang manusia. “apa kau yang membunuh lelaki ini dengan teriakanmu?” aku berjalan mendekat kearahnya. Dia terkejut melihatku, matanya tampak berkaca-kaca menahan tangisnya. “tolong aku, tolong selamatkan dia” laki-laki itu mengeluarkan darah yang cukup banyak dari kepalanya, ada luka juga di lehernya. “apa ini adalah perbuatanmu?” aku berjongkok di depannya untuk melihat kondisi lelaki ini semakin jelas. “aku tidak mungkin melukai kekasihku sendiri. Aku melihat dia di serang oleh lelaki yang berbadan besar, aku berteriak dengan sangat kencang dan dia berlari dengan sangat cepat kearah sana” “Jayden…” Jayden mengangguk kemudian berlari kearah yang ditunjukkan oleh wanita ini. Aku memeriksa luka-luka pada kekasihnya ini. “lukanya tidak begitu dalam, tapi jika tidak menghentikan pendarahannya dia bisa mati” “bantu aku carikan taksi untuk ke rumah sakit, aku tidak bisa membiarkannya mati!” aku menatapnya yang begitu panik melihat kondisi laki-laki ini. “apa kau punya benda yang tajam seperti pisau atau gunting?” “be-benda tajam? Untuk apa kau butuh benda tajam?” “jika kau tidak memilikinya, tunggulah disini sebentar, aku akan mencari sesuatu terlebih dulu” aku baru setengah berdiri, dia sudah mencegahku lagi. “tunggu, sepertinya aku memiliki gunting kuku di dalam tasku” dia merogoh tasnya untuk mencari benda kecil tersebut. “apakah ini cukup untukmu?” aku melihat ada beberapa tajam lain yang berada dalam pouch kosmetiknya. Kuambil pouch itu dengan paksa dari tangannya. “kau punya alat pencukur tapi kenapa memberiku sesuatu yang tidak berguna” aku mencabut bagian yang paling tajam itu dari alat pencukur dan mengiris telapak tanganku sendiri. “kenapa kau melukai dirimu sendiri?!” dia mulai panik melihat darah yang mengucur dengan deras dari telapak tanganku, kemudian aku mengusapkan tanganku yang berdarah itu pada luka-luka yang berada di kepala dan leher pria ini. “apa yang kau lakukan padanya?!” “kau tidak lihat aku sedang menyembuhkan lukanya? Kenapa kau begitu panik, padahal kau adalah seorang succubus…” aku tahu dia sedang menatapku dengan wajah yang sangat terkejut karena identitasnya ketahuan. “bagaimana…” dia semakin terkejut ketika melihat wajahmu, tepatnya mataku. “kau seorang vampire…” “kenapa succubus sepertimu bisa berkencan dengan seorang manusia? Apa kau sedang mengincar orang ini untuk kau hisap jiwanya?” “tidak! Aku tidak akan melakukan itu, aku sangat mencintai dia. Tidak mungkin aku tega mengambil jiwanya begitu saja…” “bukankah seorang succubus dan incubus menyerap enenergi hidup manusia jika melakukan sebuah ciuman atau melakukan kontak seksual lain? Tidak mungkin kalian sama sekali tidak melakukan hal seperti itu selama berkencan. Kau bisa mati,” “selama ini, aku selalu menahan diriku untuk tidak melakukan hal yang lebih dari bergandengan tangan dan hanya tidur bersama tanpa melakukan apapun” “apa dia tahu identitasmu bahwa kau bukan manusia?” dia menggeleng dengan sangat kuat. “tolong jangan beritahu dia apapun tentang diriku, aku takut dia meninggalkanku jika dia tahu siapa aku yang sebenarnya…” dia membersihkan darah yang menutupi wajah kekasih succubus ini. “lukanya perlahan menutup, terima kasih vampire, terima kasih karena sudah mau menolongku…” “tapi tetap kau harus membawanya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, aku hanya bisa menutup lukanya, tidak dengan cedera eksternal. Semoga saja tidak terjadi apapun padanya” succubus itu mengangguk lemah. Aku juga baru beberapa bulan ini mengetahui bahwa dengan darahku aku bisa menyelamatkan manusia yang memiliki luka terbuka yang cukup dalam dan parah. Salah satunya seperti yang terjadi saat ini. Sebenarnya hal itu juga tidak disengaja, saat aku dan dia sama-sama terluka dan berdarah dan darahku mengenai lukanya, lalu dengan perlahan lukanya menutup dan berhenti mengeluarkan darah. Saat itu aku juga sedikit cemas karena takut darahku mempengaruhi system di dalam tubuhnya, tapi setelah kuikuti dan memerhatikan orang itu beberapa hari tidak ada yang aneh dan berubah darinya. Mungkin jika hanya sedikit saja darah yang masuk, tidak bisa mengubah orang itu menjadi vampire seperti Mom. “Kim…” Jayden sudah datang kembali setelah mengejar pelaku penyerangan. “bagaimana? Apa kau menemukannya?” “aku sama sekali tidak bisa menemukan jejaknya, tidak ada bau yang tertinggal sedikitpun dari orang itu” aku menghela napasku. “padahal sudah begitu dekat, tapi kenapa orang itu... apakah dia vampire atau ada mahluk lain yang tidak kita tahu?” “aku juga tidak tahu. Apa mungkin dia juga memiliki kekuatan seperti Jenn? Mampu menghilangkan baunya sendiri agar tidak bisa terlacak oleh orang lain,” “mungkin saja. Aku hanya sudah lelah karena selama hampir setahun ini pencarian kita selalu sia-sia dan tanpa petunjuk,” “kalian sedang mencari seseorang?” “ya, mungkin saja dia adalah pelaku penculikan yang setahun ini membuat resah warga kota, kami dan the Hunters sedang mencari orang itu” Jayden menjawab pertanyaan succubus itu menggantikanku. Wajah succubus itu terlihat sedikit memucat. “apa kau sebenarnya mengetahui sesuatu, succubus?” aku memicingkan mataku padanya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD