“Lo kenapa sih, Yum? Bisulan?” Mau tidak dilihat tapi kelihatan, mau tidak protes tapi bayangan Ayumie yang sedari tadi mondar mandir di sampingnya seperti setrikaan rusak jelas mengganggu pandangannya yang tengah membuat adonan truffle pesanan para sahabat Ayumie. “Masa iyah sih, Ra. Gue cantik-cantik kayak gini dibilang bisulan,” decak Ayumie diiringi lirikan kesal. “Ya kali aja lo bisulan gak mau diem. Duduk kenapa? Gue pusing ngeliat tingkah lo!” Ayumie menghempaskan patattanya di sofa panjang diringi helaan nafas panjang. Dalam duduknya Ayumie kembali bersikutat dengan pikirannya. Ayumie tidak bisa diam seperti ini tanpa ada pergerakan sama sekali. Ia harus mencari cara bagaimana bisa bertemu dengan Batara. Lewat kasus penipuannya itu? Ya, itu jalan satu-satunya agar Ayumie bisa

