"Setelah berbulan bulan akhirnya malam ini baru kurasakan kembali kegembiraan yang lama kurindukan." ucapan William memcah keheningan suasana malam. Kami sedang duduk di teras belakang rumah dengan ditemani secangkir teh hangat. Kuhirup perlahan teh mint dan merasakan kehangatannya di tenggorakanku. "Bagitu ya?" sahutku sedikit sinis mengingat kejadian di Australia beberapa bulan lalu. William menatapku tajam, mungkin sedikit terganggu dengan nada bicaraku. "Rel, mengenai kejadian di Australia sewaktu kamu berobat...." Dia terdiam, menunggu komentarku mungkin. Tapi Aku hanya diam, menunggu kalimat selanjutnya. "Aku minta maaf. Aku tidak berniat mengabaikanmu, tapi...." "Tapi cinta lama memukau dan melupakan tanggung jawabmu." sambungku perlahan. Sedikit menyesal setelah mengucapkan k

