Prolog

243 Words
Kita mungkin pernah mengalami hal yang sama, yaitu menunggu. Banyak orang yang menunggu karena ditinggalkan. Mereka rela menunggu karena ingin sebuah jawaban, supaya ada kejelasan dalam suatu perjalanan kisah percintaan. Terkadang hidup tidak bisa sesuai keinginan, menunggu akan tetap menjadi kegiatan yang mebosankan sekaligus melelahkan. Ketika yang ditunggu justru tidak juga kembali, haruskah kita melanjutkan kisah itu sendirian atau menyambut uluran tangan orang lain. Seandainya ada pun, belum tentu orang tersebut siap menjadi tameng hati yang sudah terlanjur hancur. Sekalipun mempunyai latar belakang kisah yang sama. Tidak menjamin hubungan itu akan berhasil. Jangan pernah membuat kisah baru, jika yang lama belum usai, karena akan ada seseorang yang harus berpura-pura bahagia. Untuk terihat baik-baik saja. Sekalipun cinta tidak harus saling memiliki jangan membuat dirinya menjadi dua kali gagal dalam membangun hubungan. Tapi sekali lagi, semua kisah percintaan. Kita hanyalah pemerannya, karena semua sudah ada skenario dari-Nya. Tidak akan pernah ada revisi lagi untuk hal satu itu. Jika saat ini kamu sedang memperjaungkannya, esok kamu pun akan bertemu dengan yang memperjuangkanmu. Karena jodoh itu pasti, dan kehilangan adalah salah satu cara Tuhan memudahkan kita untuk mendapatkan jodoh yang sebenarnya. Setiap manusia memang harus merasakan tersakiti, agar mengerti caranya menghargai sebuah perjuangan. Tidak ada cerita jika semua baik-baik saja. Mungkin sebuah kesalahan bisa menjadi salah satu cara agar bisa belajar untuk tidak melakukkannya lagi. Hidup akan terus tentang belajar dan usaha, karena hasil hanyanya akan ada jika kita telah melakukkan keduanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD