Penuh penasaran

990 Words

“Apa tadi kau juga mengingat tentang masa kehamilanmu?” Tanya Nina membuat Aurel menatap netra coklat di hadapannya yang teduh. Kemudian wanita itu menggeleng. “Aku tidak mengingatnya.” Aurel hanya bisa bergumam saat mengatakannya. Kenangan masa lalu itu membuat tubuhnya lemah dengan pikiran yang rumit seperti benang kusut. “Kita pelan-pelan aja ya. Aku tahu kamu lelah. Tapi kamu harus yakin dan kuat. Demi masa depan yang sangat indah. Aku yakin sebentar lagi kamu akan dapatkan kebahagiaan,” ucap Nina menguatkan. Aurel pun tersenyum kaku. Wajahnya sungguh sangat sulit menciptakan senyuman dalam kondisi seperti ini. “Astagfirullah hal adziim... Sudah masuk waktu magrib ya?” tanya Aurel tersentak kaget saat menoleh ke arah penunjuk waktu. Kebiasaan yang diajarkan Rayyan membuatnya selalu

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD