Konyol

1214 Words

Aurel kembali meneteskan air mata saat mendengar nasihat suaminya yang teduh. Rasanya hati Aurel yang sempat gersang itu disiram embun pagi yang sejuk. Begitu menenangkan layaknya rona jingga matahari terbit yang siap mengantarkannya pada kehidupan bahagia. Entah kebaikan apa yang dulu pernah dia lakukan. Rasanya dia tak pernah melakukan apapun. Tapi nyatanya Allah begitu berbaik hati mengirimkan malaikat tak bersayap ini menjadi pendampingnya. Sungguh Aurel bersyukur memiliki Rayyan. Bahkan dengan mengucap hamdalah pun tak mampu mewakili rasa syukurnya kepada Allah. "Ya Allah, Alhamdulillah...," gumam Aurel dalam hatinya sambil memejamkan mata. Hal itu membuat Rayyan mengecup mata basah Aurel berkali-kali. "Jangan menangis lagi ya," ucap Rayyan. "Ray... Aku benar-benar bersyukur kamu

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD